Berita Palangkaraya
Kasus Kekerasan Seksual Kalteng, Rumah Tangga Broken Home Jadi Satu Penyebab
Kasus Kekerasan Seksual Kalteng terjadi akibat beberapa faktor diantarannya, terkait pendidikan, faktor ekonomi dsn rumah tangga.
Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Kasus Kekerasan Seksual Kalteng terjadi akibat beberapa faktor diantarannya, terkait masalah pendidikan, faktor ekonomi dsn rumah tangga yang mengalami broken home.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DP3APPKB Provinsi Kalimantan Tengah melalui UPT Perlindungan Perempuan dan Anak menjelaskan faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak di bawah umur tersebut.
Hal tersebut disampaikan saat jumpa pers pegungkapan Kasus Kekerasan Seksual di Balai Wartawan Mapolda Kalteng, Jalan Tjilik Riwut Km 1, Palangka, Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Faktor penyebab kekerasan seksual yang dilakukan oleh para pelaku terkait persetubuhan terhadap anak di bawah umur.
Baca juga: Kasus Kekerasan Seksual Kalteng 2022, Polda Kalteng & Polres Tangani 99 Kasus
Baca juga: Dalam Dua Hari Berturut-turut, Kepolisian Tangani Dua Kasus Penemuan Jenazah di Palangkaraya
Baca juga: Mal Pelayanan Publik Kotim Berfungsi Tahun 2023, Kantor DPMPTSP Akan Dipindahkan Total
Tragisnya, pelaku sendiri merupakan ayah tiri korban yang melakukan perbuatan kejisaat korban masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Pertama kali korban mendapat perlakuan tersebut saat berusia 9 tahun hingga usia korban menginjak 12 tahun.
Hal tersebut terungkap karena korban yang melawan saat hendak dirudapaksa kesekin kalinya oleh ayah tiri korban berinisial SM (28).
Kepala Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) Kalteng, Jumrah menjelaskan faktor penyebab terjadinya kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.
“Faktor penyebabnya yang selama ini yang kami hadapi, kebanyakan akibat faktor ekonomi menengah ke bawah,” terangnya pada Tribunkalteng.com, Senin (29/8/2022).
Tak hanya faktor ekonomi saja, terdapat beberapa faktor lainnya berdasarkan kasus yang ditangani oleh UPT PPA.
“Serta faktor pendidikan yang kurang, rata-rata kejadian kekerasan seksual terjadi pada korban tidak mendapatkan pendidikan yang maksimal,” ungkap Jumrah.
Ia menambahkan, tak hanya korban saja, namun para pelaku pun rata-rata pendidikannya minimal.
Faktor keluarga pun menjadi penyebab terjadinya kekerasan seksual terhadap anak.
Keluarga yang broken home atau retaknya rumah tangga, juga menjadi faktor penyebab terjadinya kekerasan seksual pada anak di bawah umur.
Kasus Kekerasan Seksual Kalteng
broken home
DP3APPKB
Polda Kalteng
Tribunkalteng.com
berita tribunkalteng
Berita Palangkaraya
Ular Kobra Panjang 3 Meter Masuk Pekarangan Warga Mahir Mahar Dievakuasi DPKP Palangkaraya |
![]() |
---|
LPA Kalteng Sebut Lato-lato Mainan Tradisional Namun Harus Ada Pengawasan saat Anak Bermain |
![]() |
---|
1 Tahun 9 Bulan Purnatugas di Kalteng, Wakapolda Irjen Pol Ida Oetari Poernamasasi Pamitan |
![]() |
---|
SMAN 1 Palangkaraya Wacanakan Sehari-hari Berbahasa Dayak, Upaya Pelestarian Bahasa Lokal |
![]() |
---|
Dihukum Kembalikan Tanah dan Bayar Rp 16 Miliar, Pemerintah Kota Palangkaraya Ajukan Banding |
![]() |
---|