Berita Kesehatan
Penyebab dan Gejala Empty Sella Syndrome yang Dialami Ruben Onsu, Penyakit Langka Serang Otak
Akibat penyakit langka Empty Sella Syndrome, Ruben Onsu, suami penyanyi Sarwendah ini menjalani pengobatan di Singapura
TRIBUNKALTENG.COM - Apa penyebab dan gejala Empty Sella Syndrome? Saat ini Empty Sella Syndrome sedang menjadi perbincangan setelah presenter Ruben Onsu mengatakan dirinya terkena penyakit langka tersebut.
Akibat penyakit langka Empty Sella Syndrome, Ruben Onsu, suami penyanyi Sarwendah ini menjalani pengobatan di Singapura.
"Kemarin itu aku sudah MRI. Jadi, ada bercak-bercak putih di bagian otak. Dan yang kedua juga ada Empty Sella Syndrome," kata Ruben Onsu, dilansir dari Wartakota (Tribun Network).
Empty Sella Syndrome adalah suatu kondisi di mana terjadi penyusutan dari kelenjar pituitary atau hipofisis
Baca juga: Kisah Spiritual Komedian Yadi Sembako, Mimpi Guru Sekumpul dan Abah Anom, Roben Onsu Syok
Baca juga: Virus yang Serang Tubuh Kiwil Diungkap Dokter, Venti Figianti Cerita Soal Penyakit Kondisi Suami
Baca juga: Tes Psikologi, Ayo Olahraga Otak Cegah Demensia: Berapa Jumlah Kotak di Gambar Ini?
Kelenjar pituitary atau hipofisis ini berfungsi untuk menghasilkan banyak hormon penting bagi metabolisme tubuh.
Saat kelenjar ini terganggu dan tidak dapat memproduksi hormon dalam jumlah yang cukup, akan terjadi kelainan pada tubuh.
Jadi apa sebenarnya Empty Sella Syndrome? Ini penyakit langka atau kelainan yang ditandai dengan malformasi struktur di tengkorak.
Apa penyebab Empty Sella Syndrome? Menurut raredisease.org yang dilansir Rabu (27/7/2022) disebutkan, penyebab penyakit ini belum diketahui.
Namun, diduga penyakit langka ini bisa disebabkan oleh cedera atau trauma pada kepala, tumor, infeksi, terapi radiasi dan pembedahan.
Adapun gejala Empty Sella Syndrome bisa bervariasi dari satu orang ke orang lain dan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Dalam kebanyakan kasus, terutama pada individu dengan Empty Sella Syndrome primer, bahkan tidak mengalami gejala.
Seringkali, penyakit langka ini diketahui secara kebetulan pada pemeriksaan CT atau MRI.
Gejala paling umum yang paling sering terjadi adalah sakit kepala kronis.
Banyak pula penderita Empty Sella Syndrome yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), yang dengan sendirinya dapat menyebabkan sakit kepala jika parah.
Dalam kasus yang jarang terjadi, penderita penyakit ini dapat mengalami peningkatan tekanan di dalam tengkorak, kehilangan kejernihan penglihatan, kelainan hingga kebocoran cairan dari hidung.
Disebutkan pula, penyakit Empty Sella Syndrome dibagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder.
Kondisi primer yaitu jika tak ada gejala atau penyebab lain yang mendasari penyakit Empty Sella Syndrome ini
Sementara itu, untuk penyebab sekunder yakni jika ada kondisi lain yang membuat kelenjar pituitary menyusut
Contohnya adalah pada kondisi pasca trauma kepala, adanya infeksi, tumor, intracranial hypertension dan lain-lain.
Namun gejala paling umum dari Empty Sella Syndrome adalah sakit kepala kronis
Sindrom ini biasanya menyebabkan ketidakseimbangan hormon karena kelenjar pituitary rusak
Beberapa gejala yang muncul berkaitan dengan hormon, di antaranya:
Disfungsi ereksi
Siklus menstruasi tidak teratur
Keluar cairan dari puting yang tidak terkait dengan produksi ASI (Galaktorea)
Libido rendah, atau tidak ada keinginan untuk berhubungan seks
Kelelahan
Dalam beberapa kasus, gejala lain Empty Sella Syndrome yang mungkin muncul, di antaranya:
Peningkatan tekanan di tengkorak (tekanan intrakranial jinak)
Kebocoran cairan serebrospinal dari hidung (cerebrospinal rhinorrhea)
Perubahan penglihatan, seperti hilangnya kejernihan penglihatan.
Bisakah disembuhkan? Penyakit Empty Sella Syndrome ini masih bisa disembuhkan dengan mengatasi penyebab serta gejala-gejalanya
Selanjutnya, pasien diberikan terapi substitusi hormonal sesuai hormon apa yang bermasalah pada tubuh pasien dengan Empty Sella Syndrome
Tak hanya karena Empty Sella Syndrome, suami penyanyi Sarwendah ini juga mengaku memeriksakan kondisi darahnya yang selalu berkurang.
"Kenapa darah gue selalu berkurang meski gue enggak pernah mimisan, ambeien sampai harus transfusi darah," ucap Ruben. (*)
(wartakota/kompas.tv)