Apa Itu Cacar Monyet? WHO dan WHN Beda Status Pandemi Monkeypox, anak-anak Terancam
Apa itu Cacar Monyet? Penyakit yang juga disebut monkeypox kembali menjadi perbincangan publik setelah WHO dan WHN beda status pandemi
TRIBUNKALTENG.COM - Apa itu Cacar Monyet? Penyakit yang juga disebut monkeypox kembali menjadi perbincangan publik setelah WHO (Wolrd Health Organization/Organisasi Kesehatan Dunia) dan WHN (World Health Network/Jaringan Kesehatan Dunia) beda pendapat soal pandemi penyakit ini.
WHN menyatakan Cacar Monyet sebagai pandemi, sementara WHO belum menyatakan monkeypox itu sebagai pandemi.
Terlepas dari, apa sebenarnya Cacar Monyet alias monkeypox itu?
Melansir Hellosehat.com, Cacar Monyet adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus langka dari hewan (virus zoonosis).
Baca juga: Dicurigai Terinfeksi Cacar Monyet, Remaja Singkawang Jalani Isolasi Ketat di RSUD Soedarso Pontianak
Monyet adalah inang utama dari virus monkeypox sehingga disebut Cacar Monyet.
Kasus yang menular dari monyet ke manusia kali pertama ditemukan pada 1970 di Kongo, Afrika Selatan.
Gejala penyakit ini secara umum mirip dengan penyakit cacar (smallpox), seperti demam dan ruam kulit yang melepuh menjadi lenting.
Namun, juga diiringi dengan pembengkakan pada kelenjar getah bening di ketiak.
Penularan penyakit Cacar Monyet di antara manusia berlangsung melalui kontak langsung dengan lenting atau luka di kulit, cairan tubuh, droplet (percikan air liur) yang dikeluarkan saat bersin dan batuk, serta menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus monkeypox.
Bahaya penyakit ini dapat dicegah dengan efektif melalui vaksin.
Antivirus untuk pengobatan Cacar Monyet masih terus diteliti secara lebih lanjut.
Cacar Monyet berawal menjadi penyakit endemik di daerah Afrika Tengah dan Barat.
Pertama kali ditemukan pada 1958 ketika wabah cacar marak menyerang kumpulan kera yang sengaja dipelihara di laboratorium milik suatu institusi kesehatan untuk penelitian.
Kasus pertama yang terjadi pada manusia terjadi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Pandemi atau bukan?