Berita Palangkaraya
Keluarga Korban Emosi, Polresta Palangkaraya Reka Ulang Kasus Pembunuhan Bukit Pinang I
Reka ulang kasus pembunuhan yang dilakukan Anto CS terhadap Anang Tactic, pihak keluarga korban geram dengan pelaku yang tega atas perlakuan tersebut.
Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Reka ulang kasus pembunuhan Bukit Piang 1 Palangkaraya. Pembunuhan diduga dilakukan Anto CS terhadap Anang Tactic yang jenazahnya ditemukan di Jalan Bukit Pianang 1.
Pihak keluarga korban geram dengan pelakuan semena-mena para pelaku tega menghabisi nyawa korban.
Ibunda Anang, Masliyani mengatakan keluarga besar korban sempat hendak balas dendam kepada Anto CS yang memperlakukan korban Anang Tactic hingga meninggal dunia.
Terlebih para pelaku yang menghabisi nyawa korban berjumlah 7 orang.
Mereka tega menghabisi nyawa korban yakni Muhammad Sarwani alias Anang Tactic.
Tak hanya itu, usai dihabisi jenazah Anang dibuang di lokasi galian.
Baca juga: 4 Warga Pelaihari Diamankan, Diduga Lakukan Tindak Pidana Narkoba, 1 Diantaranya ASN Pemkab Tala
Baca juga: Pembacokan Satu Keluarga di Pontianak, Motif Pelaku Sakit Hati Karena Dituduh Mencuri Ayam
Baca juga: Tiga Warga Tabalong Diduga Pengedar Narkotika Dibekuk, Sabu Disimpan di Lubang Batang Pohon
Jenazah Anang Tactic ditemukan di lokasi Galian, Jalan Bukit Pinang I, Tanjung Pinang, Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Dengan kepala ditutupi karung bewarna coklat, penuh luka sabetan senjata tajam, dan luka tembak pada bagian dada.
Jenazah ditemukan 6 hari setelah perbuatan dari Anto CS pada Anang Tactic.
Keluarga Anang pun meluapkan emosinya saat Satreskrim Polresta Palangkaraya melaksanakan reka ulang kejadian.
“Keluarga kami tidak takut kepada Anto CS, banyak keluarga kami yang kuat dan pemberani untuk membalas Anto,” ujar Masliyani.
Ia melanjutkan, mereka membalas Anto, karena nyawa harus dibalas dengan nyawa juga.
Mendengar hal tersebut, Masliyani pun memarahi anggota kelurganya yang hendak membalas perbuatan keji Anto CS.
“Saat mereka bilang hendak membalas, saya marah. Saya masih beriman dan taat pada hukum,” ujar Masliyani.
Ia berharap para pelaku diadili dan dihukum seberat-beratnya atas kasus tersebut.