Berita Palangkaraya

Inflasi di Kalteng Maret 2022 Capai 0,80 Persen, Operasi Pasar Diharapkan Tekan Laju Inflasi

Inflasi di Kalteng pada Maret 2022 capai 0.80 persen, dengan adanya dibeberapa daerah di kalteng diharapkan mampu tekan lonjakan inflasi

Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
zoom-inlihat foto Inflasi di Kalteng Maret 2022 Capai 0,80 Persen, Operasi Pasar Diharapkan Tekan Laju Inflasi
Tribunkalteng.com/Ghorby Sugianto
Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalteng, Yudo Herlambang (sebelah kanan).

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Inflasi di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Maret capai 0,80 persen, adanya operasi pasar di beberapa daerah diharapkan mampu tekan lonjakan inflasi.

Hal itu dikarenakan, adanya peningkatan indeks kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 1,36 persen.

Kelompok transportasi sebesar 1,30 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,21 persen.

Untuk komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Maret 2022 antara lain bahan bakar rumah tangga, angkutan udara, cabai rawit, kue kering berminyak, bawang merah, emas perhiasan, telur ayam ras, ikan goreng, ikan tongkol, dan minyak goreng.

Sementara itu, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Maret 2022 antara lain daging ayam ras, ikan patin, ikan nila, ikan kapar, minuman ringan, tomat, daging sapi, lipstik, cumi-cumi, dan kentang.

Baca juga: Dampak Kenaikkan Minyak Goreng, Kue Kering Berminyak Sumbang Inflasi Bulan Maret 2022

Adanya operasi pasar murah yang digelar di Kota Palangkaraya, seperti elpiji, migor dan sembako diapresiasi pihak BI Kalteng.

Operasi pasar murah, menurut Deputi Kepala Perwakilan BI Kalteng, Yudo Herlambang, erat kaitannya dengan program dari BI dalam hal pengendalian inflasi.

Diakuinya, pada Maret kemarin tingkat inflasi di Kalteng mencapai angka 0,80 persen, di mana hal itu lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya.

"Kondisi saat ini, khususnya harga barang komoditas yang cenderung naik dan konsumsi masyarakat meningkat karena pemulihan ekonomi serta mobilitas yang semakin longgar, tentu memiliki dampak potensi peningkatan inflasi yang signifikan. Dan kegiatan operasi pasar ini, diharapkan bisa menahan mencegah inflasi yang tinggi," kata Yudo, Senin (25/4/2022).

Baca juga: Komoditas Penyumbang Inflasi Kalteng Selama Tiga Tahun di Bulan Ramadhan dan Idul Fitri

Baca juga: Inflasi di Kalimantan Tengah Bulan Oktober 2020-2021 mencapai angka 3,09 Persen

Menurutnya, komoditas yang diperjualbelikan dalam operasi pasar murah tersebut merupakan komoditas yang cenderung naik.

Jika ditilik lebih jauh lagi, lanjut Yudo, historis inflasi selama bulan puasa dan menjelang hari raya Idul Fitri biasanya akan naik.

Operasi pasar murah ini diharapkan bisa menahan inflasi di bulan ini dan mengendalikannya agar stabil.

"Kita tahu bahwa inflasi yang terkendali akan meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat dan mendorong berkembangnya ekonomi ataupun sektor lain, seperti meluasnya lapangan pekerjaan," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved