Paskah 2022
Ziarah Jumat Agung Hingga Paskah, Penjual Bunga Makam Palangkaraya Untung Besar
Jumat Agung menjadi tradisi bagi Umat Kristen untuk berziarah ke makam keluarganya yang telah meninggal.
Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Jumat Agung menjadi tradisi bagi Umat Kristen untuk berziarah ke makam keluarganya yang telah meninggal.
Bagi umat Kristen, tradisi berziarah saat Jumat Agung dilakukan dengan membersihkan makam, menghidupkan lilin, berdoa, dan tabur bunga.
Adanya tabur bunga, membuat para pedagang bunga makam mendapat banyak sekali keuntungan.
Terlebih ribuan warga Kota Palangkaraya, berbondong-bondong mendatangi tempat pemakaman umum (TPU).
Baca juga: Misa Jumat Agung Umat Membludak di Gereja Katedral Santa Maria, Jalani Ibadah Tetap Hikmat
Baca juga: Arus Lalu Lintas dan Keamanan Misa Jumat Agung di Gereja Katedral Santa Maria Palangkaraya Kondusif
Baca juga: Ditlantas Polda Kalteng Siapkan Sarpras, Jelang Idul Fitri Gelar Operasi Ketupat 2022
Yang berlokasi di Yusuf Arimatea, Jalan Tjilik Riwut Km 12, Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Pedagang Bunga Makam, Ahmad mengatakan penjualan hari biasa keuntungan tidak banyak.
“Biasanya berjualan kalau ada yang meninggal saja, karena telah berkoordinasi dengan penanggung jawab TPU. Namun keuntungan tidak banyak, hanya Rp 100 Ribu saja,” ujarnya.
Saat momen Jumat Agung, banyak warga yang berziarah ke makam umat Kristen.
“Hari ini saya berjualan dari pagi dan hingga malam. Penjualan dari pagi hingga sore, saya sudah dapat keuntungan Rp 1 Juta dari bunga saja,” jelas Ahmad.
Ahmad sendiri menjual bunga melati, mawar, kantil, pacar air, sedap malam, pandan, dan lain-lain.
Ia juga menjual bunga plastik guna mengias makam, bahkan menjual lilin.
Sehari bisa Rp 2 Juta hingga Rp 3 Juta keuntungan yang diraup Ahmad dari penjualan tersebut.
“Semoga dalam 2 hari kedepan, keuntungannya bisa lebih, karena biasanya, Sabtu (16/4/2022) esok puncak warga berziarah ke makam,” harap Ahmad. (*)
