Demo Mahasiswa 11 April
Kumpulan Spanduk Lucu Demo Mahasiswa: Cukup Cinta Ke Ayang yang Naik, Migor & BBM Jangan
Kumpulan spanduk dengan tulisan lucu terlihat saat aksi demo seperti terlihat oleh mahasiswa di depan kantor DPRD Kalteng sambil menyuarakan aspirasi
Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Sisi lain menarik dan unik saat demo mahasiswa berlangsung, di depan kantor DPRD Kalteng saat menyampaikan orasi dan aspirasi mereka.
Kumpulan spanduk dengan tulisan lucu terlihat saat aksi demo seperti terlihat, salah satu mahasiswa membentangkan spanduk dengan tulisan 'Cukup Cinta Ke Ayang yang Naik, Migor dan BBM Jangan'.
Hal ini mengundang reaksi tertawa orang yang melihatnya tak terkecuali teman disebelahnya menjadikan lelucon kata-kata itu.
Ada lagi yang membentangkan spanduk bertuliskan ''Cukup Skincare Pacarku yang Mahal, Migor dan BBM Jangan!''.
Tak berhenti di sana, ternyata ada pula yang membeber spanduk bertuliskan cukup michat yang naik, PPN dan BBM jangan.
Serta, ada spanduk yang dituliskan dengan spidol bernadakan Cukup Mahar yang Mahal, BBM Jangan.
Baca juga: Mahasiswa Islam Tetap Puasa, Meski Demo Sejak Pagi Hingga Siang di Gedung DPRD Kalteng
"Spanduk bertuliskan teks satir tersebut agar wakil rakyat mendengar, mewujudkan dan menutaskan aspirasi mahasiswa," kata Jhony Sanjaya, Ketua GMKI Palangkaraya.
Seperti diketahui harga Migor kemasan hari ini mencapai Rp 25 ribu per liter sedangan BBM Pertamax Untuk wilayah Kalteng harganya mencapai Rp 12.750 ribu per liter.
Sedangkan PPN yang dulunya 10 persen naik menjadi 11 persen. Yang rencananya barang yang bakal naik adalah barang elektronik, baju atau pakaian, sabun perlengkapan mandi, sepatu, berbagai jenis tas, pulsa dan tagihan internet, properti, dan kendaraan bermotor.
Mahasiwa yang menggelar aksi demo damai sebanyak dua gelombang, yakni yang pertama mengatasnamakan Cipayung Plus, kedua BEM Se Kalteng itu menuntut berbagai macam tuntutan.
Baca juga: Demo Diwarnai Bakar Ban & Blokade Jalan, Tuntut Harga Migor Turun, Kalteng Penghasil Sawit Terbesar
Yang terangkum dalam 7 point. Mendesak dan menuntut DPRD Kalteng untuk menyampaikan dan menyatakan sikap menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden RI.
Kedua, agar segera mengusut dan menuntaskan kelangkaan Migor dan kenaikan harga bahan pokok lainnya. Ketiga, meendesak menteri SDM agar segera menurunkan dan mensubsidi BBM di masyarakat.
Keempat, menuntut perwakilan DPRD Kalteng menyuarakan aspirasi masyarakat terhadap janji Presiden RI, Joko Widodo dan Wakil Presiden.
Baca juga: Dosen UI Jakarta, Ade Armando Babak Belur dan Celana Melorot di Arena Demo 11 April
Kelima, menolak kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikan PPN 11 persen. Keenam, mendesak DPR RI untuk membahas dan mengesahkan RUU masyarakat hukum adat.
Ketujuh, meminta dan mendesak pemerintah pusat dan daerah Kalteng segera menyelesaikan konflik agraria di Kalteng. (*)