Kronologi Guru Jewer Murid SD Sampai Berdarah, Polisi Turun Tangan, Pelaku Langsung Minta Maaf
Begini kronologi guru di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjewer telinga murid kelas 6 SD hingga berdarah
TRIBUNKALTENG.COM, KUPANG - Begini kronologi guru di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjewer telinga murid kelas 6 SD hingga berdarah.
Orangtua murid berinisial ICT yang dijewer hingga berdarah itu tidak terima lalu melapor ke polisi.
Pasalnya, murid SD itu sampai harus ditangani tenaga medis di rumah sakit.
Akibatnya, guru berjenis kelamin perempuan berinisial BT itu harus menjalani pemeriksaan di kantor polisi.
Baca juga: 3 Murid SD Ini Nekat Curi Emas & Uang untuk Booking PSK, Viral di Medsos saat Babak Belur
Baca juga: Kisah Murid SD Mirip Lesti Kejora, Diajak Belanja & Diberi Modal Ternak Kambing oleh Anggota DPR
Baca juga: Perwira Polisi Ini Nangis Ungkap Aksi Keji Bunuh Anak 5 Tahun dan Bidan, Jasad Dibuang di Jalan Tol
Ajho, keluarga dari ICT membeberkan kronologi kejadian tersebut berdasar penuturan korban.
Dia mengungkapkan ICT sudah divisum untuk membuktikan terjadinya penganiayaan.
"Setelah visum langsung kita laporkan ke pihak kepolisian. Kita berharap agar tindakan semacam ini tidak boleh terjadi lagi pada siswa-siswi lainnya di Kabupaten Malaka ini," kata Ajho, kemarin.
Dia berharap semoga setelah dilaporkan ke pihak kepolisian bisa memberikan efek jera bagi pelaku.
Dijelaskan Ajho, dirinya bersama keluarga telah melaporkan oknum pelaku guru BT dengan ke Polres Malaka dengan bukti laporan bernomor polisi: STPL/17/III/2022/NTT/Res Malaka/ Sektor Malteng.
"Kita sudah laporkan BT kepada pihak kepolisian di Polsek Malaka Tengah, dan kita berharap kepolisian bertindak cepat agar ada efek jera bagi pelaku," ucap Ajho.
Kapolsek Malaka Tengah, IPTU I Wayan Budiasa ketika dikonfirmasi Pos Kupang (Tribun Network) membenarkan terjadinya peristiwa tersebut.
"Iya benar, tadi ada laporan terkait kasus penganiayaan tersebut dan anggota sudah melayaninya dan laporan ini kita akan lakukan penyelidikan dan tindakan lebih lanjut," tandasnya.
Kronologi kejadian
Menurut Ajho, mengutip pengakuan ICT, terjadi saat selesainya ujian try out di ruang kelas VI B.
"Saat itu saya bergegas ke ruang kelas V A untuk menemui teman saya. Saat saya keluar dari ruang kelas itu, saya berpapasan dengan Ibu guru BT. Bu Guru langsung mengatakan kepada saya bahwa yang memimpin keributan di kelas VA ini adalah saya," kata Ajho menirukan ICT.
