Perwira Polisi Ini Nangis Ungkap Aksi Keji Bunuh Anak 5 Tahun dan Bidan, Jasad Dibuang di Jalan Tol

Beberapa kali Kombes Pol Djuhandani Rahardji Puro berhenti berbicara untuk menahan tangis dan menyeka air mata di wajahnya

Editor: Dwi Sudarlan
Tribun Jateng/Iwan Arifianto
Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Djuhandani Raharjo Puro menangis saat ungkap aksi keji pembunuhan anak umur 5 tahun dan ibunya, Jumat (18/3/2022). 

TRIBUNKALTENG.COM, SEMARANG - Kombes Pol Djuhandani Raharjo Puro adalah seorang perwira menengah Polri di Polda Jateng.

Di Polda Jateng, perwira menengah Kombes Pol Djuhandani Raharjo Puro ini menduduki jabatan sebagai Dirreskrimum (Direktur Reserse Kriminal Umum).

Sebagai seorang perwira menengah apalagi menjabat Dirreskrimum, menangani kasus kejahatan termasuk pembunuhan bukan pekerjaan yang asing bagi Kombes Pol Djuhandani Raharjo Pur.

Namun, dia tidak bisa menahan haru bahkan menangis saat mengungkap kronologi kejahatan pembunuhan terhadap seorang anak umur 5 tahun dan ibunya di jalan tol.

Baca juga: Tak Cuma Dipukuli, Balita Kakak Beradik Ini Disumpal Tisu oleh ART, Satu Ditangkap, Seorang Kabur

Baca juga: Pemuda di Tanjung Limau Bontang Tega Melakukan Tindak Asusila Pada Anak di Bawah Umur

Baca juga: Bocah 11 Tahun 115 Kg di Bekasi, Obesitas Kini Serang Anak-anak, Simak Ciri-ciri dan Cara Mencegah

Beberapa kali Kombes Pol Djuhandani Raharjo Puro berhenti berbicara untuk menahan tangis dan menyeka air mata di wajahnya.

Dengan suara agak terbata-bata, dia menerangkan kondisi anak umur 5 tahun berinisial MFA yang dibunuh secara keji oleh tersangka,Dony Christiawan Eko Wahyudi (31.

MFA merupakan anak bidan Sweetha Kusuma Gatra Subardia (32) yang juga kemudian juga dibunuh tersangka, 

"Kasus ini memang cukup dramatis," kata Kombes Pol Djuhandini saat konferensi pers di Polda Jateng, Jumat (18/3/2022).

Diai mengatakan kondisi jenazah MFA yang masih berumur lima tahun itu mengenaskan karena dibuang pelaku dari ketinggian sekira 50 meter dalam kondisi telanjang.

Apalagi sebelum meninggal dunia, korban disekap dan dianiaya hingga dibiarkan mati kelaparan.

"Mohon maaf kita berduka terhadap korban. Kita punya anak tentu melihat kasus itu sangat dramatis," jelasnya sembari menahan air matanya jatuh

Djuhandani memang berkomitmen membongkar kasus pembunuhan ini.

Ia telah berjanji kepada orangtua korban akan mengungkap kasus tersebut.

"Sampai kemanapun pelaku akan kami kejar," tuturnya sebelum pelaku ditangkap.

Ia mengungkapkan, keluarga besar Direktorat Kriminal Umum dan Polda Jateng turut berduka cita kepada korban dan putranya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved