Capres 2024

Prabowo Subianto Bilang Belum Tentu Jadi Capres 2024," Aku Ada Peluang Nggak, Aku Aja Belum Tentu"

Wacana duet Prabowo dan Cak Imin kali pertama disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid sejak akhir 2021

Editor: Dwi Sudarlan
Tribunnews
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang memberi mengejutkan soal dirinya kembali menjadi capres di Pilpres 2024. 

TRIBUNKALTENG.COM, YOGYAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi jawaban mengejutkan saat ditanya peluangnya menjadi Capres 2024 (calon presiden) di Pilpres 2024.

Berbeda dengan para kader Partai Gerindra yang beberapa kali menegaskan akan mengusung kembali Prabowo Subianto sebagai Capres 2024, pria yang juga Menteri Pertahanan itu justru mengatakan belum tentu dia maju mencalonkan diri di Pilpres 2024.

Hal itu dikatakan Prabowo Subianto saat ditanya media tentang wacana dirinya berduet dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Pilpres 2024.

Wacana duet Prabowo dan Cak Imin kali pertama disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid sejak akhir 2021.

Baca juga: Waketum Gerindra Nilai Deklarasi Prabowo-Jokowi untuk Pilpres 2024 Terburu-buru: Tapi Silakan Saja

Baca juga: Hasil Polling Capres Versi Iwan Fals Mengejutkan, Susi Pudjiastuti Sampai Sebut Paling Gila

Baca juga: Usai Mega, Puan dan Prabowo Ketemu, Muncul Spekulasi Capres 2024 dan Nasib Ganjar Prabowo

Prabowo memberi jawaban mengejutkan itu saat menghadiri acara di Kampus Uiversitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat (4/2/2022) kemarin.

Awalnya, Prabowo merasa heran dengan adanya pertanyaan tersebut.

"Kamu itu, aku datang bicara teknologi kamu bicara itu (duet dengan Cak Imin di Pilpres 2024)," kata Prabowo, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Minggu (6/2/2022).

Kendati demikian, ia justru mempertanyakan kembali soal peluangnya maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Sebab, ia belum bisa memastikan apakah akan kembali maju di gelaran Pemilu 2024.

"Menurut kamu gimana, aku ada peluang enggak? Kok Cak Imin, aku aja belum tentu loh," ujar Prabowol lalu berjalan meninggalkan wartawan.

Prediksi Pengamat

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan keinginan PKB untuk menduetkan  Cak Imin dengan Prabowo Subianto sah-sah saja dilakukan.

Namun menurut Ray, keputusan tersebut ada di tangan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra.

"Keinginan PKB untuk menduetkan Prabowo dengan Cak Imin, tentu sah-sah saja. Sekalipun, titik keputusannya ada di tangan Pak Prabowo," kata Ray kepada Tribunnews.com, Sabtu (5/2/2022).

Alasan itu lantaran elektabilitas Prabowo jadi salah satu yang paling menonjol untuk dicalonkan sebagai presiden.

Di sisi lain, nama Cak Imin sebagai calon presiden maupun wakil presiden masih abu-abu.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang diwacanakan duet dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang diwacanakan duet dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (surya/fatimatuz zahro)

Faktor lainnya, hubungan PKB dan Nahdlatul Ulama (NU) terlihat makin repot usai terpilihnya Ketua Umum PBNU yang baru, Gus Yahya.

"Elektabilitas Prabowo salah satu dari nama yang paling menonjol sebagai calon presiden. Nama Cak Imin sendiri baik sebagai capres maupun sebagai calon wakil presiden masih samar-samar," ucapnya.

Dengan pertimbangan- ertimbangan tersebut, posisi Cak Imin dinilai rendah untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.

"Dengan 3 pertimbangan ini posisi Cak Imin untuk masuk sebagai calon wakil presiden Prabowo sebenarnya rendah," ungkap Ray

Dinilai Butuh Dukungan Ekstra Umat Islam

Di sisi lain, Pengamat politik Islam The Political Literacy, Muhammad Hanifudin menilai, wacana menduetkan Prabowo Subianto dengan Cak Imin akan berpengaruh pada dukungan umat Islam pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Menurut Hanif, potensi duet Prabowo-Muhaimin untuk Pilpres 2024 cukup terbuka.

Secara kalkulatif, lanjut Hanif, suara Gerindra dan PKB telah memenuhi ambang batas 20 persen presidential threshold sebagai syarat maju.

"Tapi, untuk menjadi pasangan pemenang, khususnya mendapat mayoritas dukungan umat Islam/partai Islam, masih butuh jalan panjang," paparnya kepada KOMPAS.TV via WhatsApp, Jumat malam (4/2/2022).

Hanif lantas memaparkan terkait potensi duet dua tokoh itu mewakili dua kubu partai besar tersebut.

Syarat pertama adalah, kata Hanif, Prabowo-Muhaimin harus mampu bangun koalisi partai berbasis Islam.

"Di antaranya adalah, pertama, harus mampu membangun koalisi dengan partai-partai Islam atau religius-nasionalis. Semisal PKS, PAN, dan PPP," paparnya.

Kedua, harus mampu merumuskan isu dan program kerja yang dapat menarik banyak suara.

"Mengingat, pemilih di Indonesia sudah mulai cerdas. Pemilih nanti juga akan melihat track record dan tawaran program kerja," ujarnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jawaban Prabowo soal Isu Duet dengan Cak Imin di Pilpres 2024 hingga Prediksi Para Pengamat

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved