Kisah Hidup
Kisah Memilukan Ayah Terpaksa Curi HP Demi Sekolah Online Anak yang Kasusnya Dihentikan Jaksa
Dia terpaksa mencuri HP orang lain agar anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) bisa mengikuti sekolah online
RC dulunya bekerja sebagai tukang parkir dan pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun Taman Merdeka Kota Pangkalpinang.
Terkadang dia juga menjadi kuli bangunan, tergantung bila ada yang membutuhkan jasanya.
Di dalam rumah kontrakan sempit itu, enam jiwa ini bertahan hidup di tengah himpitan ekonomi.
Sudah lima tahun RC sekeluarga tinggal di rumah kontrakan kawasan padat penduduk itu.
Saat hendak ditemui Bangka Pos (Tribun Network), RC tak ada di rumah.
RC bersama istri dan tiga anaknya berjualan makanan dan minuman ringan di kawasan ATM Pangkalpinang.
"Biasanya sudah berangkat dari siang ke alun-alun (ATM) kota. Sama istri, kadang bawa anak. Sudah lama dia di sini, kami jarang ketemu," kata seorang pria paruh baya, tetangga RC.
Menurutnya, RC sudah cukup lama tinggal di kontrakan itu.
Hanya saja, dia tak mengetahui kondisi lebih dalam soal keluarga RC, kecuali memang hidup sederhana sejak lama.
Sementara, sekitar 3 Km dari kontrakan RC, sepasang suami istri duduk berduaan di taman kota.
Mereka tampak tak banyak bicara kecuali saling pandang lalu lalang pedagang dan pengunjung ATM Pangkalpinang, siang menjelang Jumat sore itu.
Di depan mereka ada sebuah gerobak, tempat meletakkan barang dagangan, menunggu peruntungan saban harinya.
Pasangan suami istri itu adalah RC dan istrinya.
Tak jauh dari RC dan istrinya, ada tiga anak mereka bermain dengan riang di taman alun-alun.
"Kalau yang besar usia 14 tahun, cewek, ada di rumah. Sekarang yang ikut ke alun-alun, anak perempuan kelas lima SD, terus perempuan kelas tiga SD, dan laki-laki usia enam tahun," kata RC membuka obrolan.