Berita Palangkaraya
Pemulihan Perekonomian Masyarakat Wilayah Perdesaan Kalteng Lebih Baik Daripada Perkotaan
BPS Kalteng Mengumumkan Penduduk miskin di pedesaan berkurang, namun mengalami kenaikan di perkotaan Kalimantan Tengah untuk tahun 2021.
Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Penduduk miskin di perdesaan berkurang, namun mengalami kenaikan di perkotaan Kalimantan Tengah menandakan pemulihan ekonomi perdesaan berjalan lebih baik daripada perkotaan untuk tahun 2021.
Jumlah penduduk miskin di perkotaan Kalimantan Tengah (Kalteng) bertambah sebesar 3,52 ribu orang (6,5 persen).
Bertambahnya penduduk miskin di perkotaan dari 54,34 ribu orang pada September 2020 menjadi 57,86 ribu orang September 2021.
Sementara penduduk miskin di pedesaan pada September 2021 justru mengalami penurunan.
Di mana jumlah penduduk miskin di pedesaan berkurang 4,28 ribu orang (4,89 persen).
Penduduk miskin di pedesaan dari 87,45 ribu orang perseptember 2020 menjadi 83,17 ribu orang perseptember 2021.
Baca juga: Pengusaha Bisnis Hotel di Sampit Kembali Semangat, BPS Kalteng: Jumlah Tamu Menginap Meningkat
Baca juga: Kepala BPS Kalteng : Kenaikan Tarif PDAM Sebabkan Sampit Jadi Kota Inflasi Tertinggi di Indonesia
Baca juga: Dua Pelajar SMA Adu Jotos di Stadion Sanaman Mantikai Kota Palangkaraya Akhirnya Berdamai
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah Eko Marsoro mengonfirmasi data tersebut.
"Penurunan angka kemiskinan di pedesaan dan kenaikan kemiskinan di perkotaan, menunjukkan pemulihan ekonomi berjalan lebih baik di wilayah perdesaan di Kalteng," katanya.
Angka penduduk miskin di perkotaan pada September 2021 bertambah sebanyak 3,40 ribu orang (6,24 persen) dibandingkan Maret 2021.
Sementara di perdesaan terjadi penurunan angka penduduk miskin sebanyak 2,41 ribu orang (2,82 persen).
"Secara total September 2021, terjadi peningkatan penduduk miskin di Kalteng sebanyak 0,99 ribu orang, sekalipun persentase kemiskinan tetap dibandingkan Maret 2021," papar Eko Marsoro.
Garis kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaan minimum kebutuhan, makanan dan non-makanan tidak dikategorikan miskin.
“Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan,” ujar Eko Marsoro.
BPS mencatat jumlah penduduk miskin di Provinsi Kalteng pada September 2021 sebanyak 141,03 orang, turun sekitar 0,10 persen dibandingkan Maret 2021.
Baca juga: Anggota DPRD Palangkaraya Sebut PTM 100 Persen Perlu Dilakukan Persiapan Menyeluruh
Baca juga: Berkas Kasus Kades Kinipan Wilem Hengki Sudah Terdaftar di Pengadilan Tipikor Kota Palangkaraya
“Secara umum kemiskinan di provinsi setempat dalam periode Maret 2015 hingga September 2021, menunjukkan penurunan baik dari sisi jumlah maupun persentase,” ungkap Kepala BPS Kalteng.
Jumlah penduduk miskin di Kalteng turun dari 147,70 ribu orang pada Maret 2015 menjadi 141,03 ribu orang pada September 2021.
“Penurunan persentase kemiskinan juga terjadi, yang awalnya sebanyak 5,94 persen kini turun menjadi 5,16 persen,” tutupnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/bps-soal-penduduk-msikisn.jpg)