Harga BBM Tembus Rp 100 Ribu per Liter Tarif Ojek di Tolikara Papua Rp 400 Ribu, Warga Surati Jokowi

Kabarnya kondisi ini terjadi karena penurunan pasokan BBM jenis bensin atau premisum di Kabupaten Tolikara, Papua

Editor: Dwi Sudarlan
tribunkalteng.com/kompas.com
Ilustrasi penjaga SPBU, saat ini harga BBM di Tolikara Papua melambung, tembus Rp 100 ribu per liter. 

TRIBUNKALTENG.COM, TOLIKARA - Harga bahan bakar minyak (BBM) di Tolikara, Papua melambung hingga menembus Rp 100 ribu per liter, imbasnya tarif ojek mencapai Rp 400 ribu.

Kabarnya kondisi ini terjadi karena penurunan pasokan BBM jenis bensin atau premisum di Kabupaten Tolikara, Papua.

Tingginnya harga BBM yang berimbas terganggunya aktivitas masyarakat ini membuat kelompok Abang Ojek Tolikara mengirim surat terbuka untuk Presiden Jokowi.

Keluhan kelompok Abang Ojek Tolikara tersebut dilayangkan dalam bentuk rilis yang mempertanyakan harga BBM di beberapa distrik dan kecamatan mengalami kenaikan hingga harganya tembus Rp 100 ribu per liternya.

Baca juga: Premium Boleh Tetap Dijual, Jokowi Batalkan Rencana Penghapusan, Pengusaha SPBU Malah Bingung

Baca juga: Kebakaran di Palangkaraya, Ini Penuturan Warga Sekitar Mengenai Penghuni Kontrakan Diduga Gudang BBM

Baca juga: Kapolda Papua Larang Polwan Joget-joget di TikTok, Gunakan untuk Pesan Kamtibmas

"Harga bensin sekarang di Kota Karubaga, pusat ibukota Kabupaten Tolikara sekitar Rp 50.000 per liter sementara harga solar sekitar Rp 40.000 per liter," kata Ketua Persatuan Abang Ojek Tolikara Cristian Kogoya seperti dikutip dari laman Kompas.com, Selasa (4/1/2022).

"Apalagi di distrik-distrik pelosok seluruh Tolikara harga BBM bensin dan solar melonjak lebih tinggi kira-kira Rp 100.000 per liter," lanjutnya.

Tingginya harga BBM tersebut, sambung Cristian, berimbas pada tarif ojek.

Tarif bahkan bisa mencapai Rp 400.000 untuk tujuan tertentu.

"Distrik Goyage misalnya salah satu distrik terdekat berjarak lebih dari 15 kilometer dari Kota Karubaga, ongkos ojek sebelumnya Rp 200.000 sekarang naik Rp 400.000," kata dia.

Akibatnya, masyarakat sangat terbebani oleh ongkos ojek yang melambung tinggi akibat naiknya harga BBM eceran.
 
Hal tersebut sangat memberatkan masyarakat karena sebagian warga sangat mengandalkan ojek motor untuk aktivitas mereka.

"Mahalnya harga BBM ini membuat masyarakat dari kampung sulit ke kota untuk menjual hasil pertanian dan membeli kebutuhan rumah tangga," kata Cristian.

Cristian pun berharap, Presiden Jokowi dapat membuat kebijakan agar situasi di Tolikara bisa segera teratasi.

Mereka meminta, pemerintah melakukan intervensi.

"Persatuan Abang Ojek Tolikara Papua minta kepada Pemerintah Pusat terutama Presiden Jokowi menurunkan harga BBM yang melonjak," kata dia.

Batalkan penghapusan premium

Sumber: Tribun Papua
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved