Berita Palangkaraya
Siswa SMKN-1 Palangkaraya Banyak Tidak Hadir Tanpa Keterangan Saat Pelaksanaan PTM
Hari pertama masuk sekolah tahun 2022 pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SMKN-1 Palangkaraya banyak siswa membolos,Senin (3/1/2021).
TRIBUNKALTENG.COM,PALANGKARAYA - Hari pertama masuk sekolah dalam tahun 2022 untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SMKN-1 Palangkaraya.
Siswa sekolah ini diwarnai banyak siswa tidak hadir tanpa keterangan atau membolos, Senin (3/01/2022).
Aditya Sucipto Siswa Kelas X Jurusan Teknik Alat Berat saat diwawancari reporter Tribunkalteng.com mengaku temannya masih banyak yang bolos sekolah atau tidak hadir tanpa keterngan.
Dia mengatakan dalam satu kelas ada sebanyak 16 orang siswa tetapi yang masuk hanya sembilan orang sisanya tidak hadir tanpa alasan.
"Hanya 9 orang aja yang masuk tadi, dari 16 murid satu kelasnya. Mereka tidak masuk tanpa keterangan", cetusnya.
Baca juga: Perdana Masuk Kerja 2022, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran Minta ASN Bekerja dengan Semangat
Baca juga: Warga Kota Palangkaraya Tidak Taat Aturan Rambu Lalu Lintas Akan Dikenakan Tindakan
Baca juga: Hari Kedua Tahun Baru 2022 Tempat Wisata Kota Palangkaraya Masih Ramai Didatangi Pengunjung
Aditya tidak tahu menahu alasan teman sekelasnya tidak masuk sekolah untuk pelaksanaan PTM tersebut.
Namun dirinya lebih senang dengan adanya PTM saat ini selain bisa berjumpa dengan guru dan teman.
ia tidak perlu merogoh uang lebih banyak untuk membeli kuota yang sehari biasanya 1 giga bite habis.
SMKN 1 Palangkaraya terletak di Jalan Tambun Bungai sejak pagi hari PTM disambut dengan upacara bendera yang dihadiri para siswa dan guru.
Upacara ini dilakukan rutin setiap hari Senin, peserta upacara pun dibagi setiap 4 kelas secara bergantian untuk menjaga prokes.
Di gerbang sekolah saat siswa masuk sudah ada satgas Covid yang memeriksa kelengkapan prokes siswa dan memastikan suhu badannya.
PTM dibagi menjadi dua sesi yaitu pagi dan siang menggunakan sistem silang jika murid dapat jadwal PTM pagi maka siangnya tetap melakukan pembelajaran secara daring.
Setiap kelas yang melaksanakan PTM berjumlah kurang lebih 15 murid yang terdiri dari 14 kelas dan 13 Jurusan.
Maria Fransiska Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan menuturkan jika selama Nataru kebijakan berpatokan dengan Dinas Pendidikan .
Ia menjelaskan selama Nataru berlangsung siswa yang meminta izin hanya 1 persen dari keseluruhan murid kelas X sampai XII.
Respon orang tua yang protes tidak ada libur dijelaskan oleh pihak Sekolah jika kebijakan tersebut untuk kebaikan bersama meredam Covid-19 di lingkungan Sekolah.
Terbukti dari bulan Oktober 2021 murid, staf, dan guru tidak ada yang terpapar Covid-19 didukung dengan siswa dan guru hampir semua sudah divaksinasi. (*)