Berita Palangkaraya

Kebakaran di Palangkaraya, Korban Amukan Api di Kampung Ponton Perlu Alat Memasak, Hidup di Barak

Memang banyak bantuan yang datang tetapi ke korban Kebakaran di Palangkaraya ini, tetapi  mereka juga memerlukan peralatan memasak

Penulis: Muhammad Lamsi | Editor: Dwi Sudarlan
Tribun Kalteng/Muhammad Lamsi
Warga korban kebakaran di Palangkaraya, di Kampung Ponton terpaksa hidup di barak-barak dan menumpang di rumah saudara. Bantuan terus berdatangan ke posko, tetapi warga mengaku memerlukan peralatan memasak, Minggu (6/12/2021) 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA –  Ratusan warga Kampung Ponton korban Kebakaran di Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang menjadi korban kebakaran memerlukan bantuan berupa peralatan memasak.

Hal ini disampaikan oleh beberapa warga Kampung Ponton yang menjadi korban Kebakaran di Palangkaraya kepada Tribunkalteng.com, Minggu (26/12/2021).

Menurut warga, memang banyak bantuan yang datang tetapi ke korban Kebakaran di Palangkaraya ini, tetapi  mereka juga memerlukan peralatan memasak.

Karena selama hidup di rumah atau barak-barak penampungan, mereka kesulitan untuk memasak makanan.

Baca juga: Kebakaran di Palangkaraya, Polisi Lakukan Penyelidikan Terbakarnya Kawasan Padat Penduduk Ponton

Baca juga: Banjir Palangkaraya, Aktivitas Warga Ponton Terganggu Sampai Ada yang Harus Cuti Bekerja

"Untuk saat ini kami sangat memerlukan bantuan berupa peralatan memasak, karena seluruh korban kebakaran di sini tidak sempat menyelamatkan barangnya," ucap seorang warga, Juhri.

Sudah 3 hari ini, ratusan korban kebakaran di Kampung Ponton itu terpaksa hidup di barak-barak dalam kondisi seadanya atau menumpang di rumah keluarga dan tetangga.

"Kebanyakan warga yang terkena musibah ini mengungsi ke tempat saudaranya juga tinggal sementara di barak yang biaya sewanya di gratiskan oleh pemiliknya," ucap Juhri. 

Sejumlah warga lain mengatakan, banyak bantuan yang datang, seperti pakaian dan bahan makanan serta obat-obatan sudah mencukupi.

Bantuan selain dari pemerintah daerah juga datang dari berbagai kelompok masyarakat atau warga Palangkaraya secara perorangan.

Akibat amukan si jago merah, sebanyak ratusan warga dari 28 KK (kepala keluarga) yang menghuni 21 rumah.

Lokasi kebakaran tepatnya terjadi di  Kampung Ponton Gang Berkatilah.

Diduga kebakaran besar ini akibat konsleting listrik dari rumah seorang warga dan kerugian ditaksir sekira Rp 500 juta.

Dengar suara ledakan

Seorang warga Kampung Ponton, Masnah mengaku mendengar suara ledakan sebelum terjadi kebakaran.  

"Ada bunyi ledakan yang sangat keras sehingga membangunkan kami yang lagi tidur," ujarnya.

"Pada saat kami keluar untuk mengecek apa yang terjadi, ternyata api sudah besar di rumah diseberang jalan, dan kami pun panik untuk menyelamatkan diri," lanjut Masnah. 

Karena api cepat membesar dan merambat ke rumah-rumah lain, warga tidak sempat menyelamatkan semua barang dan harta benda milik mereka.

"Saya tidak bisa menyelamatkan apa-apa kecuali sepeda motor dan pakaian yang kami kenakan di badan ini," ucapnya.

Terpisah, Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) Berkat Usaha yang ikut berjibaku memadamkan si jago merah, Kamis (23/12/2021) malam itu mengatakan, kesulitan menjangkau lokasi.

Sebab jalan menuju kawasan padat penduduk Kampung Ponton tersebut sempit

"Api sempat kesulitan dipadamkan karena jalan menuju lokasi kebakaran sempit sehingga tidak bisa dilewati oleh mobil pemadam kebakaran," ujar Rizwan, Jumat (24/12/2021).

Alhasil para pemadam kebakaran membawa mesin dan selang ke titik kejadian kebakaran tersebut dengan cara digendong.

"Terpaksa harus menggendong mesin dan selang pemadam ke titik api untuk segera bisa memadamkan api yang berkobar," kata Rizwan. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved