BPBD dan BKSDA Kalteng Latih Bhabinkamtibmas dan MPA Palangkaraya Cegah Karhutla

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalteng mengelear pelatihan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Pelatihan pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)
dilakukan untuk peningkatan kemampuan dalam sigap mencegah, mananggulangi karhutla serta tindakan pasca pemadaman oleh dua institusi tersebut.

Bhabinkamtibmas Polsek Bukit Batu, Aipda Abdul Azis bersama rekannya termasuk personil Polresta Palagkaraya yang mengikuti pelatihan pengandalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bersama Masyarakat Peduli Api (MPA).

Baca juga: Patroli Terpadu Pantau Titik Rawan Karhutla Kalteng di Palangkaraya, Beri Tanda Bendera Kuning Siaga

Baca juga: Pengunjung Dermaga Flamboyan Palangkaraya Berkurang UMKM Keluhkan Jualan Sepi Pembeli

Baca juga: Karhutla di Palangkaraya, Polda Kalteng Pasangi Spanduk Imbauan di Lahan Bekas Tebasan Warga

Kegiatan tersebut dilakukan di Balai Basara Kelurahan Marang, Kecamata Bukit Batu, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (27/10/2021) yang diikuti sejumlah personil yang selama ini peduli terhadap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),

Kegiatan itu pun digelar oleh BKSDA bersama BPBD Provinsi Kalteng pada Balai Basara Kelurahan Marang, Kecamata Bukit Batu, Kota Palangkaraya tersebut karena kota palangkaraya termasuk rawan terjadi kebakaran lahan.

Pelatihan yang diberikan terutama peningkatan kemampuan dalam sigap mencegah, mananggulangi karhutla serta tindakan pasca pemadaman agar petugas dilapangan lebih tanggap dalam penanggulangannya.

“Kami dilatih materi pencegahan karhutla mulai dari dasar pengenalan api seperti segitiga api, teknik pencegahan memadamkan api, rencana aksi dan menjelaskan juga usaha ekonomi produktif di wilayah kehutanan,” ujar Abdul Aziz.

Setelah menerima materi  dari pemateri personil Polresta Palangkaraya melanjutkan kegiatan dengan melakukan praktik di lapangan dalam melakukan tindakan saat terjadinya karhutla, mulai dari pencegahan, penanganan hingga penanggulangan.

“Praktik lapangan yang dilakukan yakni mulai dari pemetaan lahan rawan karhutla, pemetaan sumber air terdekat dan kemudian melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi larangan karhutla kepada masyarakat,” ujarnya. (*)