Maulid Nabi 2021

Bacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW di Bulan Rabiul Awal 1443 Hijriah, Ada Munjiyat hingga Adrikiyah

Penjelasan dari Ustaz Abdul Somad, di momen Maulid Nabi Muhammad SAW 2021. Kumpulan Sholawat Nabi Muhammad SAW, Sholawat Munjiyat hingga Adrikiyah.

Penulis: Nor Aina | Editor: Nia Kurniawan
Tribunkalteng.com/ faturahman
Kegiatan Maulid Nabi Muhammad digelar di Pasar Besar Palangkaraya.Penjelasan dari Ustaz Abdul Somad, di momen Maulid Nabi Muhammad SAW 2021. Kumpulan Sholawat Nabi Muhammad SAW, Sholawat Munjiyat hingga Adrikiyah. 

"Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman". (Q S Yunus ayat 57) .

Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (Q S Yunus ayat 58)

Setiap manusia mempunyai roh, sebagaimana tubuhnya, mengalami gangguan dan penyakit-penyakit.

Oleh karena itu, ia juga memerlukan perawatan dan pengobatan.

Berbagai penyakit yang biasa terjadi pada ruh dan jiwa manusia seperti takabur, berbangga diri, bakhil, hasud dan riya.

Bila penyakit ini menyerang jiwa manusia dan tidak segera diobati, maka ia bisa mengakibatkan kekufuran dan nifak.

Sehingga manusia bisa melenceng dari jalan petunjuk dan hidayat.

Sementara al Quran dengan berbagai peringatan dan janjinya dapat mencegah manusia dari melakukan berbagai perbuatan jahat dan dosa.

Dari sisi lain, kitab suci ini memberikan keterangan dan penjelasan mengenai kufur dan azab Ilahi guna dapat memantik pengertian dan kesadaran manusia.

Sehingga jiwa dan ruhnya menjadi bersih. Dengan demimian diharapkan manusia terjauhkan dari melakukan kejahatan dan dosa.

Sudah barang tentu jiwa dan ruh yang sehat, bersih dan suci agar memudahkan jalan untuk mendapatkan petunjuk dan rahmat Allah.

Oleh karena itu, Allah Swt berkata kepada Nabi-Nya agar menyampaikan kepada orang-orang muslim, sebaik-baik investasi juga sesuatu yang mereka kumpulkan adalah iman kepada kitab suci Allah SWT.

Mengikuti ajaran, petunjuknya, dan hendaknya hati mereka bergembira atas nikmat besar, dan sekali-kali bukan dengan membanggakan kekayaan dunia yang menumpuk.

Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Al-Quran adalah sebaik-baik obat untuk menyembuhkan hati, jiwa dan ruh yang sakit.

2. Untuk menyembuhkan penyakit dan berbagai problema baik individu maupun sosial dewasa ini, manusia harus mengkaji dan merenungi kitab suci Al-Quran.

3. Al-Quran merupakan harta karun yang lebih baik dari segala kekayaan dunia.

Orang miskin yang sebenarnya adalah orang yang tidak mendapatkan dan mengenyam pendidikan kitab suci Ilahi ini, sekalipun ia memiliki seluruh harta dunia.

Sebaliknya, orang yang kaya adalah orang yang hidupnya bersama Al Quran, sekalipun secara lahiriah ia dalam kesempitan dan tidak mempunyai uang.

Dalil lain juga disebutkan dalam Q S Al Baqarah ayat 129, berbunyi:

رَبَّنَا وَابۡعَثۡ فِيۡهِمۡ رَسُوۡلًا مِّنۡهُمۡ يَتۡلُوۡا عَلَيۡهِمۡ اٰيٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الۡكِتٰبَ وَالۡحِكۡمَةَ وَ يُزَكِّيۡهِمۡ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ

Artinya: "Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab serta mendapatkan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana".

Mereka melanjutkan doanya, "Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri,

baik keturunan kami maupun bukan, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab Al-Qur'an dan Hikmah,

yakni sunah yang berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi, kepada mereka, dan menyucikan jiwa mereka dari syirik dan akhlak yang buruk.

Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa karena tidak seorang pun dapat membatalkan ketetapan-Mu, Mahabijaksana karena Engkau selalu menem pat kan sesuatu pada tempatnya."

Menjaga agar perayaan maulid Nabi Muhammad SAW tidak melenceng dari aturan agama, sebaiknya kita mengikuti etika-etika seperti berikut:

1. Mengisi dengan bacaan shalawat kepada Rasulullah SAW

2. Berdzikir dan meningkatkan Ibadah kepada Allah SWT

3. Menceritakan kebaikan-kebaikan dan keutamaan-keutamaan-Nya serta membaca sejarah manusia.

4. Memberi sedekah kepada fakir dan miskin.

5. Meningkatka silaturahmi

6. Menunjukkan rasa gembira dan bahagia adanya merasakan senantiasa kehadiran Rasulullah SAW di tengah-tengah kita.

7. Mengadakan pengajian atau majlis ta'lim berikan anjuran untuk kebaikan dan mensuritauladani Rasulullah SAW.

Ustaz Abdul Somad juga memaparkan pendapat dari Ibnu Taiamiah.

Ibnu Taimiah menjelaskan, bahwa mengagungkan hari lahir Nabi Muhammad SAW dan menjadikannya sebagai perayaan maka akan mendapat balasan pahala besar karena kebaikan niatnya dan pengagungannya kepada Rasulullah SAW.

Ada juga pendapat lain dari Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani yang dijelaskan oleh Ustaz Abdul Somad.

"Hukum asal melaksanakan maulid adalah bid'ah, tidak terdapat seorangpun dari kalangan Salafushshalih dari tiga abad (pertama). Akan tetapi maulid itu juga mengandung banyak kebaikan dan sebaliknya. Siapa yang dalam melaksanakannya mencari kebaikan-kebaikan dan menghindari yang tidak baik, maka maulid itu adalah bid'ah hasanah," begitu pendapat Hafizh Abnu Hajar Al-'Asqalani.

"Jika senang menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW, maka mati dalam keadaan bertauhid," pungkas Abdul Somad.

Ini videonya:

(Tribunkalteng.com/Nor Aina)

Klik berita terbaru Tribun Kalteng

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved