Maulid Nabi 2021

Bacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW di Bulan Rabiul Awal 1443 Hijriah, Ada Munjiyat hingga Adrikiyah

Penjelasan dari Ustaz Abdul Somad, di momen Maulid Nabi Muhammad SAW 2021. Kumpulan Sholawat Nabi Muhammad SAW, Sholawat Munjiyat hingga Adrikiyah.

Penulis: Nor Aina | Editor: Nia Kurniawan
Tribunkalteng.com/ faturahman
Kegiatan Maulid Nabi Muhammad digelar di Pasar Besar Palangkaraya.Penjelasan dari Ustaz Abdul Somad, di momen Maulid Nabi Muhammad SAW 2021. Kumpulan Sholawat Nabi Muhammad SAW, Sholawat Munjiyat hingga Adrikiyah. 

TRIBUNKALTENG.COM - Rayakan Maulid Nabi Muhammad SAW 2021, pada Maulid Nabi 2021 di bulan rabiul awal 1443 Hijriah, baca Sholawat Munjiyat hingga Sholawat Adrikiyah.

Juga ada penjelasan dari Ustaz Abdul Somad, di momen Maulid Nabi Muhammad SAW 2021 ini.

Nah, Maulid Nabi 2021 jatuh pada Selasa 19 Oktober 2021.

Sejumlah kegiatan dan amalan umumnya dikerjakan Umat Muslim di Indonesia dalam merayakan hari lahir Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam

Baca juga: 4 Keutamaan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 2021, Hikmah Mengenang Hari Kelahiran Rasulullah

Baca juga: Lirik Sholawat Diba’i & Maulid Diba Dibaca di Maulid Nabi 2021, Lengkap Terjemahan Bahasa Indonesia

Mulai dari tazkirah dari para Alim Ulama, simak kumpulan Sholawat Nabi Muhammad SAW.

Hingga menggelar doa bersama dan sholawatan untuk menyemarakkan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut.

Ilustrasi Maulid Nabi 2021
Ilustrasi Maulid Nabi 2021 (Freepik)

Bacaan Maulid Nabi lengkap Latin dan Arab berserta artinya, berikut kami tampilkan beberpa di antara alternatifnya

Ada beberapa pilihan bacaan Maulid Nabi lengkap Latin dan Arab berserta artinya. 

Satu di antara bacaan Maulid Nabi lengkap Latin dan Arab berserta artinya tersebut adalah Shalawat Al-Naqsyabandi

Ada pula Sholawat Munjiyat dan Sholawat Adrikiyah

Baca juga: 20 Link Twibbon Maulid Nabi Muhammad SAW 2021, Gratis Sebar di Media Sosial

Berikut beberapa di antara doa Maulid Nabi Muhammad SAW atau sholawat untuk Maulid Nabi tahun ini :

Sholawat Munjiyat

Latin: Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammadin shalatan tunjina biha min jami’il ahwali wal adati wa taqdhi lana biha jami’al hajati wa tuthahhirana biha min jami’is sayyi’ati wa tarda’una biha indaka a’lad darajati wa tuballighuna biha aqshal ghayati min jami’il khairati fil hayati wa ba’dal mamati innaka ‘ala kulli sya’in qadirun

Artinya: Ya Allah, curahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi muhammad, dengan shalawat yang dapat menyelamatkan kami dari segala macam bencana dan penyakit, dapat memenuhi segala kebutuhan kami, dapat menyucikan kami dari segala kotoran, dapat mengangkat kami kepada tempat tertinggi di sisi-Mu, dan dapat menyampaikan kami pada tujuan-tujuan yang terjauh dari segala kebaikan di dunia dan setelah mati. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.

Shalawat Al-Naqsyabandi

Latin: Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammad nabras al-anbiya wa zabraqan alashfiya wa yuh altsaqalain wa dhiya a-khafiqin

Artinya: Ya Allah, berikanlah shalawat dan salam kepada Sayyid Muhammad, pemimpin para nabi, imam orang-orang terpilih, pemisah dua dunia, dan penerang bagi orang-orang yang ketakutan.

Shalawat Al-Fatih

Latin: Allahumma shalli wa sallim wa barik ala sayyidina Muhammadinil fatihi lima ughlia, wal khatimi lima sabaqa wan nashiril haqqa bilhaqqi, wal hadi ila shirathikal mustaqimi, shallallahu alaihi wa ‘ala alihi wa ash habihi haqqaa qadrihi wa miqdarihil ‘adzimi

Artinya: Ya Allah, curahkanlah takzim, salam sejahtera serta keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, sebagai pembuka sesuatu yang terkunci (tertutup) dan penutup sesuatu (para utusan) yang terdahulu.

Dialah penolong kebenaran dengan kebenaran dan pemberi petunjuk menuju jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah melimpahkan (memberikan) shalawat kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya dengan kekuasaan dan ukuran Allah Yang Maha Agung.

Shalawat Adrikiyah

Ashalatu was-salamu ‘alaika ya Sayyidi ya Rasululalahi khudz biyadi qallat hilat adrikni

Artinya: Rahmat dan keselamatan semoga tetap atas engkau wahai penghulu kami ya Rasulullah, peganglah tanganku, habisa daya upayaku, semoga engkau berkenan menolong aku.

Bagi sebagian umat muslim, peringatan maulid Nabi Muhammad SWT masih menjadi pertanyaan, apakah boleh atau tidak. Berikut ini penjelasan dari Ustaz Abdul Somad.

Bulan ini kita memasuki bulan Rabiul Awal 1144 H. Bulan Rabiul Awal juga dikenal bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW, lahir 12 Rabiul Awal di tahun Gajah, lebih tepatnya, Senin tahun 571 dikalender Romawi.

Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Beragam pendapat muncul mengenai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Ada yang mengatakan memperingati maulid Nabi Muhammad diperbolehkan, dianjurkan, dan ada pula yang menganggap dho'if.

Dari sejumlah sumber menyebabkan, Maulid adalah waktu kelahiran Nabi Muhammad SAW, bukan hari ulang tahun,
jika ulang tahun menggunakan kata Ied Milad.

Begitu juga, maulud adalah bayi yang dilahirkan atau orang-Nya.

Disimpulkan bahwa, perayaan maulid nabi adalah sebuah perkumpulan yang dihadirkan motivasi untuk mengajak orang lebih mengenal, mencintai, dan membela Nabi Muhammad SAW.

Memperingati kelahiran maulid nabi memiliki argumentasi yang kuat dan peryaan itu diperbolehkan.

Dilansir dari kanal YouTube Audio Dakwa, dikutip oleh Tribunkalteng.com, Rabu (6/10/2021), dlam ceramahnya Ustaz Abdul Somad mengatakan, memperingati maulid Nabi Muhammad SAW diperbolehkan.

"Ada 300 ribu hadis menerangkan bahwa peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tidak masalah," kata Uztaz Abdul Somad dilansir dari kanal YouTube Audio Dakwah yang dilansir Tribun Kalteng Rabu (13/10/2021).

Memang ada ulama yang mengatakan kegiatan tersebut termasuk bid'ah tapi hanya sebagian kecil ulama.

Ustaz Abdul Somad memaparkan beberapa hadis serta pendapat ulama besar mengenai dasar diperbolehkannya maulid Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW berpuasa setiap Senin untuk mensyukuri kelahiran dan awal penerimaan wahyu-Nya.

عَنْ أَبِيْ قَتَادَةَ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الْإِثْنَيْنِ فَقَالَ” : فِيْهِ وُلِدْتُ وَفِيْهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ .” رواه مسلم

Artinya: "Dari Abi Qotadah al Anshori RA, sesungguhnya Rasulullah SAW, pernah ditanya mengenai puasa hari senin. Rasulullah SAW menjawab: di hari itu aku dilahirkan dan juga wahyu diturunkan kepadaku." (H R Muslim)

Tidak hanya itu, kita sebagai umat Islam, dianjurkan agar berbahagia atas rahmat dan karunia-Nya.

Allah SWT berfirman dalam Q S Surah Yunus ayat 57 dan 58:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ (57) قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ (58)

Artinya:

"Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman". (Q S Yunus ayat 57) .

Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (Q S Yunus ayat 58)

Setiap manusia mempunyai roh, sebagaimana tubuhnya, mengalami gangguan dan penyakit-penyakit.

Oleh karena itu, ia juga memerlukan perawatan dan pengobatan.

Berbagai penyakit yang biasa terjadi pada ruh dan jiwa manusia seperti takabur, berbangga diri, bakhil, hasud dan riya.

Bila penyakit ini menyerang jiwa manusia dan tidak segera diobati, maka ia bisa mengakibatkan kekufuran dan nifak.

Sehingga manusia bisa melenceng dari jalan petunjuk dan hidayat.

Sementara al Quran dengan berbagai peringatan dan janjinya dapat mencegah manusia dari melakukan berbagai perbuatan jahat dan dosa.

Dari sisi lain, kitab suci ini memberikan keterangan dan penjelasan mengenai kufur dan azab Ilahi guna dapat memantik pengertian dan kesadaran manusia.

Sehingga jiwa dan ruhnya menjadi bersih. Dengan demimian diharapkan manusia terjauhkan dari melakukan kejahatan dan dosa.

Sudah barang tentu jiwa dan ruh yang sehat, bersih dan suci agar memudahkan jalan untuk mendapatkan petunjuk dan rahmat Allah.

Oleh karena itu, Allah Swt berkata kepada Nabi-Nya agar menyampaikan kepada orang-orang muslim, sebaik-baik investasi juga sesuatu yang mereka kumpulkan adalah iman kepada kitab suci Allah SWT.

Mengikuti ajaran, petunjuknya, dan hendaknya hati mereka bergembira atas nikmat besar, dan sekali-kali bukan dengan membanggakan kekayaan dunia yang menumpuk.

Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Al-Quran adalah sebaik-baik obat untuk menyembuhkan hati, jiwa dan ruh yang sakit.

2. Untuk menyembuhkan penyakit dan berbagai problema baik individu maupun sosial dewasa ini, manusia harus mengkaji dan merenungi kitab suci Al-Quran.

3. Al-Quran merupakan harta karun yang lebih baik dari segala kekayaan dunia.

Orang miskin yang sebenarnya adalah orang yang tidak mendapatkan dan mengenyam pendidikan kitab suci Ilahi ini, sekalipun ia memiliki seluruh harta dunia.

Sebaliknya, orang yang kaya adalah orang yang hidupnya bersama Al Quran, sekalipun secara lahiriah ia dalam kesempitan dan tidak mempunyai uang.

Dalil lain juga disebutkan dalam Q S Al Baqarah ayat 129, berbunyi:

رَبَّنَا وَابۡعَثۡ فِيۡهِمۡ رَسُوۡلًا مِّنۡهُمۡ يَتۡلُوۡا عَلَيۡهِمۡ اٰيٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الۡكِتٰبَ وَالۡحِكۡمَةَ وَ يُزَكِّيۡهِمۡ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ

Artinya: "Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab serta mendapatkan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana".

Mereka melanjutkan doanya, "Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri,

baik keturunan kami maupun bukan, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab Al-Qur'an dan Hikmah,

yakni sunah yang berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi, kepada mereka, dan menyucikan jiwa mereka dari syirik dan akhlak yang buruk.

Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa karena tidak seorang pun dapat membatalkan ketetapan-Mu, Mahabijaksana karena Engkau selalu menem pat kan sesuatu pada tempatnya."

Menjaga agar perayaan maulid Nabi Muhammad SAW tidak melenceng dari aturan agama, sebaiknya kita mengikuti etika-etika seperti berikut:

1. Mengisi dengan bacaan shalawat kepada Rasulullah SAW

2. Berdzikir dan meningkatkan Ibadah kepada Allah SWT

3. Menceritakan kebaikan-kebaikan dan keutamaan-keutamaan-Nya serta membaca sejarah manusia.

4. Memberi sedekah kepada fakir dan miskin.

5. Meningkatka silaturahmi

6. Menunjukkan rasa gembira dan bahagia adanya merasakan senantiasa kehadiran Rasulullah SAW di tengah-tengah kita.

7. Mengadakan pengajian atau majlis ta'lim berikan anjuran untuk kebaikan dan mensuritauladani Rasulullah SAW.

Ustaz Abdul Somad juga memaparkan pendapat dari Ibnu Taiamiah.

Ibnu Taimiah menjelaskan, bahwa mengagungkan hari lahir Nabi Muhammad SAW dan menjadikannya sebagai perayaan maka akan mendapat balasan pahala besar karena kebaikan niatnya dan pengagungannya kepada Rasulullah SAW.

Ada juga pendapat lain dari Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqalani yang dijelaskan oleh Ustaz Abdul Somad.

"Hukum asal melaksanakan maulid adalah bid'ah, tidak terdapat seorangpun dari kalangan Salafushshalih dari tiga abad (pertama). Akan tetapi maulid itu juga mengandung banyak kebaikan dan sebaliknya. Siapa yang dalam melaksanakannya mencari kebaikan-kebaikan dan menghindari yang tidak baik, maka maulid itu adalah bid'ah hasanah," begitu pendapat Hafizh Abnu Hajar Al-'Asqalani.

"Jika senang menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW, maka mati dalam keadaan bertauhid," pungkas Abdul Somad.

Ini videonya:

(Tribunkalteng.com/Nor Aina)

Klik berita terbaru Tribun Kalteng

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved