Berita Palangkaraya
NEWS VIDEO, PPKM Kota Cantik Level 3, Destinasi Wisata di Palangkaraya Mulai Dibuka
Sejumlah Destinasi wisata di Kalteng termasuk Kota Palangkaraya mulai dibuka dengan mulai melandainya kasus Covid-19 dan PPKM turun menjadi level 3
Penulis: Danang Ristiantoro | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Dampak Pandemi Covid-19 sampai saat ini di Bumi Tambun Bungai berdampak pada sektor pariwisata.
Sejumlah wilayah termasuk PPKM level 3 di Kota Palangkaraya, sudah dizona kuning maka sejumlah sektor mulai berangsur kembali normal.
Diantaranya dibukanya destinas wisata di Palangkaraya. Hal itu disampaikan Kabid Pengembangan Destinasi dan Kelembagaan Pariwisata Provinsi Kalteng Uria Nanyu Lujen.
“Dari zona kuning ini menjadi ada rasa aman untuk segala kegiatan usaha baik pariwisata, kuliner dan lain sebagainya secara bertahap dibuka untuk umum,"ujarnya kepada TribunKalteng.com, Jumat (8/10/2021).
Baca juga: Meski Angka Covid-19 Menurun PPKM Palangkaraya Masih Level 3, Ini Alasannya
Baca juga: Wisata Kalteng, Taman Pasok Kameloh Palangkaraya Mempercantik Jembatan Kahayan
Baca juga: Wisata Susur Sungai Kereng Bangkirai Tetap Jadi Incaran Wisatawan Luar Palangkaraya
Menurutnya, pariwisata yang ada di Kalimantan Tengah secara bertahap sudah mulai dibuka, dan kewenangan ada pada bupati dan wali kota.
“Untuk Kota Palangkaraya banyak destinasi wisata lebih kurang ada 48 tempat baik itu wisata alam, wisata budaya maupun wisata buatan,” terang Uria Nanyu Lujen.
Ungkap Uria Nanyu Lujen, wisata budaya di Kota Palangkaraya antara lain ada sandung di Jalan Darmosugondo ada Sandung Ngabe Sukkah.
Wisata sejarah ada Tugu Soekarno, panorama Jembatan Kahayan.
Baca juga: Terdampak Pandemi, Omzet Pedagang Wisata Kuliner Bawah Jembatan Kahayan Palangkaraya Menurun
Taman wisata Bukit Tangkiling juga sudah mulai dibuka, dan yang sangat banyak dikunjungi saat ini yaitu susur sungai air hitam di Kereng Bangkirai.
Meski sudah dibuka, tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan 5M seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Kami berharap agar beriwsata di dalam Negeri sendiri khususnya di Indonesia dan juga berwisata di Kalimantan Tengah," tutup Uria Nanyu Lujen. (*)