Berita Kriminal
Di Balik Sate Beracun yang Tewaskan Bocah 10 Tahun Ternyata Ada Cinta Segitiga dengan Wanita Salon
Di balik sate beracun yang tewaskan bocah 10 tahun ada kisah cinta segitiga dengan wanita salon
Kemudian R memberikan saran agar Nani untuk mengirimkan makanan yang sudah dibubuhi racun kepada Tomi melalui ojol alias ojek online.
Niatnya untuk memberikan pelajaran.
"Pengakuan sementara untuk memberi pelajaran, tujuannya hanya untuk diare. Menurut teman tersangka obat hanya berdampak mules sama mencret saja. Tapi kan kita masih memastikan," kata Ngadi.
Nani pun lantas mengikuti saran R dengan memesan sodium sianida pada Maret 2021.
Namun, barang yang diterima Nani adalah kalium sianida.
Ia membeli sianida seberat 250 gram seharga Rp 224.000 secara daring.
Kemudian, racun tersebut pun disimpan di rumahnya.
Hingga akhirnya ia melakukan aksinya pada Minggu (25/4/2021).
Baca juga: Selain Kerja Keras, Ini Doa Cepat Mendapat Pekerjaan yang Harus Diamalkan Secara Istiqomah
Awalnya, pelaku membeli sate dari seorang penjual di Kemantren, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Setelah itu, ia menaburkan racun sianida tersebut ke bumbu sate yang dibelinya.
Kemudian, Nani mencari pengemudi online untuk mengirim paket sate beracun tersebut kepada Tomy.
Hingga akhirnya, ia bertemu dengan pengemudi ojek online bernama Bandiman yang sedang beristirahat di sekitar Masjid daerah Gayam, Yogyakarta.
Saat itu, NA meminta Bandiman untuk mengantarkan sate yang sudah ditaburi racun kepada seseorang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul.
Saat itu, Nani memberi ongkos Rp 30 ribu kepada Badiman dan menyebut nama pengirimnya atas nama Hamid dari Pakualaman.
Nani sengaja memesan ojek secara offline agar tak mudah terlacak.