Ramadhan 2021

Orangtua Meninggal Dalam Kondisi Masih Berutang Puasa Ramadhan, Bagaimana Anaknya? Ini Jawaban UAS

UAS memiliki pendapat tentang hukum orang terutama orangtua kita yang meninggal dunia dalam kondisi masih berutang puasa Ramadhan

Editor: Dwi Sudarlan
Instagram
Ustadz Abdul Somad (UAS) 

"Saya tak tinggal semua pak ustaz ada juga sedikit-sedikit, berapa hari? agak-agak 5 hari, berarti 25 hari kali setahun kali 10 tahun, 250, kali 20, 500 hari," lanjut UAS.

"500 Hari berapa tahun lunas? Insya Allah 5 tahun lunas," ucap dia. 

UAS melanjutkan, utang puasa bisa diganti setiap Senin dan Kamis setiap hari.

Jumlah utang puasa tersebut bisa ditulis di kertas.

Apabila sudah dilaksanakan, centang satu hari di kertas, begitu seterusnya untuk menjadi pengingat.

Rumus tersebut, kata UAS, ia terapkan di keluarganya.

"Senin Kamis, 8 hari dalam sebulan, setahun 88 hari, Insya Allah 5 tahun tambah sedikit lunas," jelasnya. 

Namun, bagaimana jika meninggal dunia masih punya utang puasa?

Bolehkah digantikan oleh orang yang masih hidup?

UAS menjamin Allah mengampuni karena sudah ada niat.

Kendati demikian, utang puasa tetap harus diganti lewat keluarganya.

"Mati meninggal masih ada sisa 50 hari lagi, anaknya buka surat wasiat tengok 50, oh emak kita ada utang puasa 50 hari lagi, adik beradik 5 orang ganti masing-masing 10 hari," ucap UAS

Bolehkan membayar utang puasa Ramadhan di bulan Syaban?

Ada yang mengatakan di bulan Syaban setelah lewat puasa Nisfu Syaban dan sebelum tiba puasa Ramaddan, sebaiknya tak usah lagi berpuasa.

Baca juga: Rizieq Shihab Bakal Jalani Sidang Offline Mulai Jumat Mendatang, Majelis Hakim Kabulkan Permohonan

Baca juga: Berat Badan Turun dan Sering Nangis Setelah Jabat Mensos, Risma Curhat ke Megawati

Hal itu dibenarkan oleh UAS dalam sebuah ceramahnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved