Berita Kapuas

Berikut Penjelasan Kabid Cipta Karya DPUPR-PKP Kapuas terkait Program PAMSIMAS

Sosialisasi program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi berbasis Masyarakat (Pamsimas III) tahun anggaran 2021 digelar di Aula Dinas PUPR-PKP Kabupaten

Penulis: Fadly Setia Rahman | Editor: edi_nugroho
Tribunkalteng.com/Fadly SR
Kabid Cipta Karya Dinas PUPR-PKP Kabupaten Kapuas, Jonnie 

Editor: Edi Nugroho

TRIBUNKALTENG.COM KUALAKAPUAS - Sosialisasi program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi berbasis Masyarakat (Pamsimas III) tahun anggaran 2021 digelar di Aula Dinas PUPR-PKP Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis (24/9/2020).

Ditemui banjarmasinpost.co.id usai sosialisasi, Kepala Bidang Cipta Karya (Kabid CK) Dinas PUPR-PKP Kapuas, Jonnie ST MM, menjelaskan PAMSIMAS ini adalah salah satu sumber pembiayaan, untuk penyediaan air minum atau air bersih dan sanitasi bagi masyarakat.

"Jadi bukan satu-satunya sumber pembiayaan dalam hal tersebut. Ada APBN, APBD, Dana Desa. Karena untuk penyediaan air bersih dan sanitasi ini memerlukan biaya besar. Tidak cukup hanya dari satu sumber pembiayaan saja," kata Jonnie.

Maka itu pihaknya pun menggelar sosialisasi dengan dihadiri sejumlah kepala desa, camat dan OPD terkait, agar semua bisa memahami program PAMSIMAS, khususnya PAMSIMAS III yang akan kembali dilaksanakan pada 2021 mendatang.

"Sosialisasi hari ini menyampaikan visi misi dari program ini. Nanti ada tindaklanjutnya lagi karena berkelanjutan sampai eksekusi tahun 2021. Ini terkait bagaimana kolaborasi dengan Pemerintah Desa untuk PAMSIMAS. Jadi dari kabupaten ada, pusat ada, dari desa ada," bebernya.

Disampaikannya pula, dari longlist atau daftar panjang yang ada, untuk PAMSIMAS III rencananya akan dilaksanakan pada 26 desa di Kabupaten Kapuas.

"Tapi tentu nanti akan kami akan seleksi lagi, sesuai dengan kemampuan dan syarat-syaratnya untuk program ini dan juga tergantung kebijakan pemerintah daerah dan kekuatan APBD kita," ungkapnya.

Karena, lanjutnya, prinsip program PAMSIMAS ini, akan menyediakan 80 persen dari pembiayaan yang diperlukan.

Sosialisasi Program PAMSIMAS III 2021, Ini yang Diharapkan Plt Kadis PUPR-PKP Kapuas

2.108 Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Jalani Isolasi di Flat Isolasi Mandiri Wisma Atlet

Gara gara Ban Pecah, Pengemudi Mobil Ini Tabrak Pohon di Gunung Kayangan Tala Kalsel

"Misal, contoh, kalau mengusulkan 10 desa, jadi akan dibiayai APBN 8 desa, lalu dari APBD dua desa, seperti itu. Misal lagi, kalau kita mengusulkan 20, berarti 16 dari APBN dan 4 dari APBD, demikian seterusnya," bebernya.

Lalu, dilanjutkannya lagi, yang terpenting untuk dipahami, terkait adanya kolaborasi yang diharuskan dalam hal pembiayaan dalam program PAMSIMAS tersebut.

Dimana desa yang berminat untuk program ini harus menyiapkan 10 persen dari pembiayaan total yang diperlukan untuk program PAMSIMAS yang akan dilaksanakan di desanya.

Ada sharing Program APBN dan APBD, yaitu antara APBN dengan masyarakat atau desa, serta APBD dengan masyarakat atau desa.

Kemudian, menyiapkan 20 persen untuk In cash dan In kind dari Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) itu. Jumlah besarannya 4 persen untuk In cash dan 16 persen untuk In kind.

In cash di Program PAMSIMAS ini yakni dana bantuan tunai berupa uang. Sementara in kind sebanyak 16 persen itu adalah bantuan berupa tenaga atau material yang ada di desa dalam pelaksanaannya.

"Itu yang perlu dipahami bersama, In kind itu tadi 16 persen, tetapi tidak dalam bentuk uang, semacam bantuan tenaga dan lain sebagainya sebagai partisipasi dan kontribusi dari masyarakat atau desa itu," ujarnya.

Masih menurutnya, pada pelaksanaan program ini, besaran total pembiayaan untuk setiap desa sama, totalnya Rp 350 Juta.

"Perlu dipahami, itu jumlah totalnya. Kalau yang fisik Rp 245 Juta, artinya yang bisa dihitung, fisiknya. Sisanya 10 persen disiapkan dari desa, lalu 20 persen dari In kind 16 persen dan In cash 4 persen tadi," paparnya.

Dimana dari 10 persen yang disiapkan oleh desa itu yang akan digunakan juga untuk membangun sarana pendukung.

"Bisa berupa sanitasi, misal MCK di sekolah, tempat cuci tangan di pasar dan lain sebagainya yang mana itu kembali ke desanya tadi, bukan ke program," tandasnya.

"Jadi kolaborasi seperti ini lah yang disampaikan saat sosialisasi dan kiranya perlu dipahami. Kolaborasi seperti ini yang akan kita kerjakan di PAMSIMAS," ungkapnya.

Ditanya terkait pelaksanaan program PAMSIMAS di 2020, Jonnie mengatakan on the track.

"Masih dikerjakan, belum selesai semua, rata-rata masih dalam pengerjaan. Karena ini dana nya tidak dikontrakan, tetapi masyarakat yang kerja, swadaya mereka, swakelola lah. Kami tinggal salurkan dana, kemajuan sudah sekian, kami salurkan dananya," jelasnya.

Melalui fasilitator yang ditugaskan, pihaknya pun secara kontinyu memonitor pelaksanaan kegiatan itu di lapangan, melaporkan kemajuannya hingga selesai pelaksanaannya.

"Dengan adanya program ini, tentu membantu pemerintah daerah untuk pencapaian akses air minum atau air bersih kepada masyarakat, semakin cepat. Salah satu program juga dalam upaya menekan angka stunting di Kapuas," pungkasnya.
(Tribunkalteng.com/Fadly SR)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved