Info Sehat

Tidak Lebih Baik dari Rokok, Ini Bahayanya Uap Vape Bagi Penggunanya

Lewat uji laboratorium, studi terbaru menemukan, tikus yang terpapar uap vape mengalami tingkat keruskan DNA lebih tinggi.

Editor: Mustain Khaitami
TRENDZEDIA
Ilustrasi 

TRIBUNKALTENG.COM - Banyak perokok aktif yang beralih menggunakan vape untuk menghindari berbagai penyakit.

Namun, tak banyak yang tahu jika bahaya penggunaan vape jauh lebih besar dari rokok.

Dilansir dari Kompas Lifestyle, Minggu (9/9/2018) periset dari Universitas New York mengungkapkan, uap vape ternyata dapat merusak DNA para penggunanya.

Tak hanya itu, pada uap vape terkandung zat yang dapat meningkatkan kanker, serta memicu penyakit jantung.

Baca: Cukai Vape Segera Diberlakukan, Bisnis Rokok Elektrik Bakal Tercekik

Baca: Penjual Ayam Potong Ditemukan Tewas di Samping Rumah, Begini Kata Polisi

Baca: Harga Karet dan Rotan Anjlok, Angka Kemiskinan Kalteng Naik

Pandangan bahwa vape lebih baik ketimbang rokok, merupakan hal yang salah.

Lewat uji laboratorium, studi terbaru menemukan, tikus yang terpapar uap vape mengalami tingkat keruskan DNA lebih tinggi.

Bahkan tikus yang diuji coba tersebut mengalami kerusakan DNA paling tinggi pada jantung, paru-paru, dan kandung kemih.

Selain itu, sistem DNA yang melindungi terhadap serangan kanker juga terganggu karena uap dari vape.

"Kami menemukan uap vape bersifat karsinogenik dan penggunanya memiliki resiko lebih tinggi daripada non-pengguna," kata pemimpin peneliti tim Moon-shong Tang.

Karsinogen adalah zat-zat yang menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat dalam sel-sel tubuh.

Hal inilah yang mengganggu proses-proses biologis di dalam tubuh.

Saat menguji paparan nikotin dan turunannya pada sel-sel paru dan kandung kemih manusia, juga ditemukan persoalan serupa.

Sel-sel cenderung bermutasi atau mengalami perubahan, hingga menjadi pemicu tumor.

Uap vape seringkali dianggap tidak beresiko, karena disebut hanya mengandung sedikit nikotin dan beberapa peralut organik yang relatif tidak berbahaya.

Penelitian lain juga menunjukkan hasil yang kurang lebih sama.

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved