Info Sehat
Terkandung Dalam Albothyl, Ini Bahaya Penggunaan Policresulen!
Dalam surat itu BPOM mengungkap terkait kandungan policresulen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat 36 persen.
TRIBUKALTENG.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan surat terkait peredaran Albothyl.
Pihak produsen pun sudah merespons dengan menarik produk obat cair tersebut.
Heboh soal Albothyl ini sendiri bermuka dari surat BPOM yang viral beberapa waktu yang lalu.
Dalam surat itu BPOM mengungkap terkait kandungan policresulen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat 36 persen.
Baca: Banyak Izin Tambang di DAS Barito, Begini Langkah Gubernur Kalteng
Dalam surat edaran tersebut, indikasi obat tersebut tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.
Kandungan ini diperkirakan terdapat dalam produk Albothyl.
Dalam beberapa iklannya, obat ini mengklaim dapat menyembuhkan sariawan.
Padahal, menurut surat edaran tersebut, policresulen tidak disarankan untuk indikasi bedah, dermatologi otolaringologi, stomatologi (penyakit mulut), dan odontology.
Sayangnya, dalam surat tersebut tidak ada alasan mengapa kandungan tersebut tidak diperbolehkan untuk sariawan atau luka mulut lainnya.
Baca: Terbuka Peluang Mawardi-Muhajirin Mendaftar Lagi, Ketua KPU Kapuas Akui Kesalahan
Untuk mendapatkan keterangan lebih jelas, Kompas.com menghubungi drg Widya Apsari, SpPM.
Dokter yang sempat berkicau di twitter soal kandungan ini menjelaskan, hingga saat ini belum ada jurnal atau penelitian ilmiah mengenai penggunaan policresulen untuk mengobati sariawan di rongga mulut.
Dalam tulisannya di Kompasiana, Widya menyebut, policresulen adalah suatu polymolecular organic acid, yang memiliki efek hemostatik atau menghentikan pendarahan, membentuk jaringan nekrotik (jaringan yang mati) dan merangsang pembentukan jaringan baru.
Pendapat ini didapatkan Widya setelah membaca salah satu laporan di jurnal European Review for Medical and Pharmacological Sciences.