Info Sehat
Terkandung Dalam Albothyl, Ini Bahaya Penggunaan Policresulen!
Dalam surat itu BPOM mengungkap terkait kandungan policresulen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat 36 persen.
Menurut Widya, saat policresulen diberikan pada luka di rongga mulut atau sariawan, yang terjadi adalah efek vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah perifer (tepi) di sekitar sariawan.
Baca: Pernah Ditawar Rp 108 Miliar, Unta Ini Mati Usai Melahirkan
Hal ini menyebabkan suplai darah di area sariawan terhenti dan menjadikan jaringan sariawan mati.
"Hal ini menjelaskan mengapa rasa perih pada sariawan sesaat hilang setelah diberikan policresulen baik secara ditotol maupun dikumur, yaitu karena jaringan sariawan menjadi mati," ungkap Widya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/02/2018).
"Kalau mati ya sudah tidak bisa merasakan apa-apa lagi," imbuhnya.
Widya juga menambahkan, jika suatu jaringan mati, maka secara otomatis tubuh akan berusaha melepaskan jaringan tersebut. Kondisi ini disebut dengan deskuamasi jaringan atau pengelupasan kulit.
"Efek ini lebih sering terlihat pada penggunaan policresulen dengan cara kumur," katanya.
"Sesaat setelah dikumur, akan tampak terjadinya kulit mulut yang terkelupas," sambung dokter spesialis penyakit mulut tersebut.
Baca: Gadis Cilik Ini Kecanduan Seks, Sampai Butuh Obat Penurun Libido
Widya menyebut setelah semua proses tersebut, selanjutnya terjadi pembentukan jaringan baru yang sehat.
"Sayangnya, kisah indah kesembuhan sariawan dengan policresulen ini tidak terjadi pada beberapa orang," kata Widya.
"(Itu) karena kerusakan jaringan akibat policresulen tidak bisa mengimbangi pembentukan jaringan sehat," imbuhnya.
Dia juga menjelaskan, akibatnya efek dominan yang terjadi adalah matinya jaringan sariawan. Hal ini membuat sariawan justru membesar dan sakit.
Menurut Widya, kasus terkait tidak sembuhnya sariawan dengan policresulen bisa disebabkan oleh banyak faktor.
"(Bisa jadi) sariawan terlalu besar, policresulen diberikan secara terus menerus, tubuh memang sedang tidak mampu untuk membentuk jaringan baru yang sehat, atau memang sariawan tersebut bukan sariawan biasa," katanya.
Meski begitu, Widya kembali menekankan bahwa lebih banyak kerugian dari penggunaan policresulen dibanding manfaatnya.
"Perlu Anda ketahui, tidak ada satu jurnal pun yang menyebut bahwa policresulen sebagai drug of choice untuk sariawan," tegas Widya. (KOMPAS.com)