BKKBN Kalteng Sukseskan Genting
BKKBN Kalteng Dorong Pendamping Gunakan Kearifan Lokal untuk Cegah Stunting
BKKBN Kalteng melakukan pendekatan berbasis budaya membantu membangun kedekatan emosional dengan masyarakat dan kearifan lokal cegah stunting
Penulis: Arai Nisari | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Dalam upaya menekan angka stunting di Kalimantan Tengah, Kementrian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Kalteng, mendorong seluruh kader dan tenaga pendamping keluarga agar menggunakan pendekatan berbasis Kearifan Lokal.
Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Kalimantan Tengah Sunarto mengatakan, setiap daerah di Kalteng memiliki karakter sosial dan budaya yang berbeda, sehingga strategi edukasi tidak bisa disamaratakan.
“Kalimantan Tengah ini majemuk, ada Dayak, Jawa, Bugis, Banjar, dan lainnya. Masing-masing suku punya sosiokultural yang berbeda, jadi pendekatannya juga harus disesuaikan,” jelasnya, Rabu (15/10/2025).
Ia menuturkan, para tenaga lapangan seperti Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), dan kader tim pendamping keluarga (TPK), selalu diingatkan agar memahami karakter masyarakat setempat sebelum memberikan edukasi atau pendampingan.
“Kita tekankan kepada teman-teman lapangan untuk mengadopsi Kearifan Lokal saat memberikan pendampingan. Dengan cara itu, pesan yang disampaikan lebih mudah diterima,” kata Sunarto.
Menurutnya, pendekatan berbasis budaya membantu membangun kedekatan emosional dengan masyarakat sehingga pesan tentang pola hidup sehat dan pencegahan stunting bisa lebih efektif.
Baca juga: Program GENTING di Kalimantan Tengah Lampaui Target, Edukasi Jadi Kunci Sukses
Baca juga: Dinas P3A Dalduk KB Mura Syukuran Terima 6 Penghargaan dari BKKBN Kalteng dan BKKBN RI
“Kalau disampaikan dengan cara yang sesuai budaya setempat, emosi dan kepercayaannya lebih mudah tersentuh. Perubahan perilaku jadi lebih cepat,” ujarnya.
Sunarto berharap seluruh pihak dapat terus berkolaborasi dan menjaga semangat kebersamaan dalam menekan angka stunting di Kalimantan Tengah.
“Kalau hanya kami, tentu tidak akan berhasil. Tapi kalau dilakukan bersama-sama, termasuk dukungan media dan masyarakat, maka hasilnya akan jauh lebih kuat,” pungkasnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.