TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Kebakaran melanda dua bangunan semi permanen yang dijadikan tempat usaha mebel di Jalan Tjilik Riwut No. 9, RT 035 RW 014, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kamis (7/8/2025) sore.
Peristiwa ini pertama kali dilaporkan oleh seorang anggota Kodim 1015 Sampit bernama Rahman, yang langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran melalui sambungan WhatsApp sekitar pukul 15.19 WIB.
Mendapatkan laporan tersebut, regu pemadam dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotim langsung bergerak cepat menuju lokasi.
Unit berangkat pada pukul 15.20 WIB dan tiba di lokasi tiga menit kemudian, tepatnya pukul 15.23 WIB.
Baca juga: Dua Bangunan Meubel di Sampit Kalteng Ludes Terbakar, Semua Habis Cuma Baju di Badan Ini
Komandan Pleton 2 Disdamkarmat Kotim, M Febbry mengungkapkan, timnya bersama sejumlah relawan berhasil mengendalikan api dalam waktu sekitar 22 menit.
Setelah itu, proses pendinginan dilanjutkan selama kurang lebih 31 menit hingga api benar-benar padam dan dinyatakan aman sekitar pukul 16.30 WIB.
“Dugaan sementara penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik di area WC milik karyawan yang bersebelahan dengan gudang penyimpanan sisa bahan pembuatan mebel,” ujar Febbry.
Objek yang terbakar terdiri atas dua unit bangunan semi permanen.
Bangunan tersebut digunakan sebagai tempat usaha mebel interior dan juga sebagai tempat tinggal pemilik beserta sejumlah karyawan.
Pemilik bangunan diketahui bernama Fauzi, pria berusia 51 tahun. Saat kejadian, bangunan tersebut dihuni oleh tujuh orang.
Beruntung, dalam insiden ini tidak ada korban jiwa.
Tak hanya itu, sejumlah instansi dan komunitas turut membantu proses pemadaman, di antaranya BPBD Kotim, Polres Kotim, Satlantas Polres Kotim, Yonif 631 Antang, PMI Kotim, serta berbagai relawan pemadam dari berbagai wilayah di Sampit.
Akses menuju lokasi kebakaran yang berjarak sekitar 2,7 kilometer dari Mako Disdamkarmat sempat terkendala kendaraan warga yang parkir di badan jalan, namun dapat diatasi dengan bantuan personel lapangan.
Berdasarkan hasil pendataan sementara, tak estimasi kerugian akibat kebakaran ini mencapai Rp 320 juta.
"Api diduga cepat menyebar karena bangunan mayoritas terbuat dari material kayu dan triplek," ucapnya.
Pihak Disdamkarmat Kotim mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi korsleting listrik, terutama di bangunan semi permanen yang mudah terbakar.
Termasuk juga memastikan instalasi listrik di bangunan dicek secara berkala oleh teknisi berizin.