Karena dianggap bisa menunjukkan kerentanan, pemuda asal Sampit pun menerima hadiah sesuai yang dijanjikan.
Hadiah Mencapai Ratusan Juta
Diketahui, sebagai bentuk apresiasi, Google memberikan penghargaan sebesar USD 7.500 atau setara lebih dari Rp120 juta.
Selang beberapa bulan kemudian, Rahmadhani kembali melaporkan kerentanan lain dan memperoleh tambahan hadiah sebesar USD 3.133 atau sekitar Rp50 juta.
Saat ditanya apakah aksi yang dilakukan ilegal atau tidak.
Rahmadhani mengatakan bahwa perbuatannya sudah sesuai aturan yang berlaku.
"Tindakan kami dilakukan dengan mematuhi hukum dan etika yang berlaku," katanya.
Baca juga: Profil Rangga Lesmana, Birokrat Muda Kalteng Konsisten Meniti Karier dari Bawah
Pernah Hampir Dikeluarkan Dari Sekolah
la menyebut, dirinya bahkan pernah dipanggil guru dan hampir dikeluarkan dari sekolah karena membobol soal ujian sekolah berbasis komputer.
Saat itu, ia berhasil mendapatkan akses untuk melihat nilai, soal, bahkan kunci jawaban dari ujian tersebut.
“Waktu itu saya sekolah di SMKN 2 Sampit dan saya bisa mendapatkan jawaban dari jaringan lokal," ungkapnya.
"Dan saya dapat hak akses adminnya. Tapi waktu ada yang melaporkan, jadi ketahuan guru dan dipanggil ke ruang BK,” imbuhnya.
Hingga kini, Rahmadhani terus menggeluti dunia keamanan siber.
Ia mengaku sudah meretas ratusan situs, mulai dari website pemerintahan hingga swasta.
“Kalau goverment ada sekitar 70an. Saat ditemukan langsung dilaporkan ke BSSN,”sebutnya.