Berita Kotim Kalteng

Kapten Syahidin Ungkap Kodim 1015 Sampit jadi Korem, Resmi Kodam XXII/Tambun Bungai di Palangkaraya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAPARAN - Perwira Seksi Operasi Koramil Baamang sekaligus Penjabat (Pj) Komandan Distrik Militer (Dandim) 1015 Kotawaringin Timur, Kapten Inf Sahidin, memberikan penjelasan terkait wacana peningkatan status Kodim 1015 Sampit menjadi Korem, di Rumah Jabatan Bupati Kotim, Halikinnor, Selasa (12/8/2025).

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Perwira Seksi Operasi Koramil Baamang sekaligus Penjabat (Pj) Komandan Distrik Militer (Dandim) 1015 Kotawaringin Timur, Kapten Inf Syahidin memberikan penjelasan terkait wacana peningkatan status Kodim 1015 Sampit menjadi Korem, meski Palangka Raya sudah memiliki komando setingkat lebih tinggi.

Menurutnya, status Komando Resor Militer (Korem) di Palangka Raya kini telah resmi naik menjadi Komando Daerah Militer (Kodam). 

Kodam tersebut diberi nama Kodam XXII/Tambun Bungai dan dipimpin oleh perwira tinggi berpangkat Mayor Jenderal.

“Sekali lagi saya sampaikan bahwa status Korem di Palangka Raya naik menjadi Kodam. Namanya Kodam 22 Tambun Bungai,” ujar Kapten Syahidin, Selasa (12/8/2025).

Ia menjelaskan, Kodam XXII/Tambun Bungai membawahi dua provinsi, yaitu Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Penarikan Kalsel ke bawah komando Kodam baru ini sempat memunculkan perbedaan pendapat di awal.

“Awalnya Kalsel tidak mau karena merasa lebih tua dan lebih senior. Tapi kalau sudah perintah, mau tidak mau harus ikut. Semua ini murni orientasinya pertahanan dan keamanan,” jelasnya.

Kapten Syahidin menegaskan, seluruh pembangunan satuan TNI AD, baik di Palangka Raya maupun Sampit, didasarkan pada pertimbangan strategis pertahanan. 

Hal itu termasuk rencana penempatan komando baru di Sampit.

“Kenapa Sampit yang dipilih? Pertimbangannya karena dinilai lebih strategis dibanding wilayah lain. Ini juga pernah disampaikan Pak Bukhari,” katanya.

Ia mengungkapkan, Sampit memiliki sejumlah infrastruktur penting yang mendukung fungsi pertahanan, seperti pelabuhan dan bandara. 

Posisi geografisnya juga berada di tengah-tengah antara Pangkalan Bun dan Palangka Raya, sehingga memudahkan koordinasi dan mobilisasi pasukan.

“Kemajuan Sampit juga menjadi salah satu faktor pendukung. Letaknya yang strategis dan fasilitasnya yang lengkap sangat menunjang kepentingan pertahanan,” ucapnya.

Baca juga: Bakal Naik Status Jadi Kodam, Korem 102/Panju Panjung di Palangkaraya Tambah Fasilitas Gedung

Baca juga: Danrem 102/Pjg Kejar Kesiapan Personel dan Pangkalan untuk Pemekaran Kodam XXI/Tambun Bungai

Kapten Kapten Syahidin menyebut, meski sempat ada dinamika kecil dalam pembahasan, keputusan memilih Sampit tetap didasarkan pada analisis kebutuhan pertahanan jangka panjang.

“Semua orientasinya adalah pertahanan keamanan. Sampit punya posisi yang menguntungkan untuk pengendalian wilayah,” tandasnya.

Dengan peningkatan status di Palangka Raya menjadi Kodam dan kemungkinan penguatan komando di Sampit, ia optimistis pertahanan di Kalteng akan semakin solid, apalagi wilayah ini menjadi salah satu penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN).

Berita Terkini