TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKABRAYA - Universitas Terbuka (UT) Palangkaraya menyelenggarakan seminar akademik bertajuk Mendidik dengan hati, berinovasi untuk semua: strategi pembelajaran inklusif bagi anak berkebutuhan khusus di Aula BPMP Kalteng, Jumat (12/9/2024).
Seminar tersebut memberi pesan inspiratif bahwa UT Palangka Raya merupakan kampus inklusif bagi anak berkebutuhan khusus di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Direktur UT Palangka Raya, Hariyadi, S.P., M.P menjelaskan tujuan dari diadakannya kegiatan seminar akademik ini sebagai kepedulian UT Palangka Raya terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
"Oleh karena itu kita dan pemerintah tidak boleh mengabaikan mereka (ABK) karena mereka juga bagian dari republik ini," ujar Hariyadi, S.P., M.P, Jumat (13/8/2024).
Baca juga: Berikan Sosialisasi Kuliah Itu Mudah, UT Palangkaraya Buka Stan pada Kalteng Expo
Menurut Hariyadi, ABK adalah aset yang berharga untuk pemerintah jika bisa dikelola dan diperhatikan dengan baik.
Bahkan, Ia mengaku ABK bisa menjadi seseorang yang berharga untuk pemerintah dan masyarakat sekitar seperti emas, intan dan permata.
"Maka untuk itu UT Palangka Raya bersama Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya berani keluar sedikit dan melihat Fenomena-fenomena yang unik yang ada di tengah masyarakat yang harus kita tangkap peluangnya untuk bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk republik ini," imbuhnya.
Diharapkannya, melalui guru-guru yang menghadiri kegiatan seminar ini diharapkan akan berdampak positif bagi pengajaran mereka terhadap ABK.
"Karena tidak orang bisa tidak akan mungkin bisa berkomunikasi dengan ABK. Maka untuk itu diseminar ini kita hadirkan narasumber Prof. Dr. Maximus Gorky Sembiring, M.Sc yang mempunyai ilmu dibilang itu," ungkapnya.
Ia berkeyakinan narasumber Prof. Dr. Maximus Gorky Sembiring ini akan bisa menterjemahkan apa yang dikatakan oleh ABK yang tidak semua orang bisa memahaminya.
Sehingga, lanjutnya, para guru-guru ABK ini makan mudah memahami apa yang menjadi keinginan atau kebutuhan ABK yang mereka ajar ini.
"Dan dari kegiatan ini saya yakin akan berdampak positif bagi guru-guru ABK supaya para ABK ini akan bisa diberdayakan oleh pemerintah," bebernya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani menyambut positif kegiatan seminar yang diadakan oleh UT Palangka Raya pada hari ini.
Hal tersebut lantaran Jayani menyebut, tidak semua sekolah mau menerima ABK untuk dapat bersekolah di sekolah formal/umum.
"Ini agak sedikit mengganggu ya, karena tidak semua sekolah format atau umum mau menerima ABK karena mungkin penanganan dan pedampingannya agak berbeda," kata Jayani.