Karhutla di Kalteng

Musim Karhutla, Menteri Lingkungan Hidup Sebut Kalteng Sangat Rawan 30 Persen Lahan Gambut

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

APEL SIAGA KARHUTLA - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurrofiq diwawancarai usai mengikuti Apel Siaga Karhutla yang digelar di Palangka Raya, Kamis (7/8/2025).

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Memasuki musim kemarau yang berdampak pada kebakaran hutan dan lahan atau Kahutla, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurrofiq datang ke Kalimantan Tengah (Kalteng).

Ia hadir mengikuti Apel Siaga Karhutla yang digelar di Palangka Raya, Kamis (7/8/2025). 

Diketahui, Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman Karhutla.

Hal itu menyusul ditetapkannya status Siaga Darurat Karhutla.

Baca juga: Video Viral Banjir hingga Atap Warga di Gunung Mas,  BPBD Kalteng Ungkap Air Rendam Lima Desa

Menteri Hanif menegaskan, apel ini menjadi bagian dari tindak lanjut atas status siaga darurat yang telah disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Tengah.

“Berbagai upaya tentu harus kita lakukan secara bersama-sama, mengingat saat ini kita memasuki masa yang cukup krusial terkait potensi kebakaran hutan dan lahan,” ujar Hanif.

Hanif juga mengingatkan, Kalteng memiliki karakteristik wilayah yang sangat rentan terhadap kebakaran, terutama karena sekitar 30 persen lahannya berupa gambut.

“Lahan gambut ini memerlukan penanganan ekstra hati-hati. Sekali terbakar, sulit dipadamkan,” tegasnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan data dari BMKG, kondisi cuaca beberapa bulan ke depan diprediksi akan cukup berat, yang berpotensi memicu kebakaran. 

Oleh sebab itu, Hanif menekankan pentingnya membangun kesiapan yang terpadu dan berkelanjutan di semua lini.

“Sejumlah langkah konkret telah disiapkan oleh Kepala BNPB, termasuk dukungan dari Bapak Gubernur, guna memperkuat penanganan di lapangan,” tambahnya.

Berita Terkini