Berita Palangkaraya

PDHI Kalteng Drh Eko Hari Yuwono: Ciri-ciri Anjing Tertular Rabies & Penanganan Apabila Tergigit

Tingginya kasus rabies beberapa tahun di Palangkaraya perlu diwaspadai, menurut Drh Eko Hari Yuwono, sejumlah ciri-ciri Anjing yang terpapar rabies

Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Faturrahman
Peringatan Waspada Anjing Pembawa Rabies terus di sosialisasikan kepada warga Palangkaraya. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Kasus rabies di Kota Palangkaraya beberapa waktu lalu cukup tinggi, bahkan menjadi salah satu daerah endemis di Kalimantan Tengah.

Hewan Anjing merupakan salah satu binatang yang dapat menularkan penyakit rabies.

Menurut Drh Eko Hari Yuwono, sejumlah ciri-ciri Anjing yang terpapar rabies diantaranya takut dengan cahaya, takut dengan air, agresif dan sering mengeluarkan air liur.

“Namun beberapa kasus dijumpai tidak ada gejala yang menyerang anak Anjing, sehingga masyarakat perlu memberikan vaksin kepada Anjing,” ujarnya saat menjadi bintang tamu pada Podcast Ruang Tamu Tribun Kalteng, Sabtu (5/3/2022).

Jelasnya, usia Anjing dapat divaksin rata-rata sudah berusia 3 minggu, karena selain rabies macam-macam penyakit lain yang mengintai Anjing.

Baca juga: Anak 2 Tahun Jadi Korban Gigitan Kera Liar, Warga Panarung Palangkaraya Disuntik Anti-Rabies

Diantaranya ialah Distemper, Virus Parvo, Cacing Hati, Lyme, batuk kenel, Leptospirosis, ginjal, diare dan penyakit usia.

"Adanya vaksinasi merupakan upaya pencegahan penyakit di anjing, karena ada penyakit yang bisa dicegah seperti Rabies, Distemper dan lainnya," kata Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Kalteng.

Dia kerap menjumpai masyarakat yang tidak mau memvaksin hewan peliharaan yang dengan bermacam alasan, sehingga pihaknya memberikan surat pernyataan bagi pemiliknya.

Isi surat pernyataan tersebut, pemilik harus bertanggung jawab jika ada kejadian rabies terhadap hewan miliknya dan membahayakan orang lain.

"Dari kasus rabies di Palangkaraya, 80 persen penyakit rabies menyerang majikannya sendiri," terang Drh Eko Hari Yuwono.

Ungkapnya, jumlah populasi anjing yang tinggi membuat dinas terkait di Palangkaraya, berkerja sama dengan para relawan untuk menggencarkan vaksinasi gratis untuk hewan berdarah panas.

Baca juga: Warga Palangkaraya Kalteng Masih Ketakutan Anjing Liar Rawan Membawa Penyakit Rabies

Terbukti pada tahun 2021 kasus rabies di Palangkaraya zero alias nol kasus, sedangkan 3 tahun sebelumnya terdapat puluhan kasus rabies.

Untuk masyarakat yang diduga digigit hewan rabies, Drh Eko Hari Yuwono menjelaskan, agar langsung mencuci dengan detergen dicuci dengan air mengalir selama 15 menit.

Serta langsung membawa ke Rabies Center yang terletak di Puskesmas Hindu, korban akan dilakukan penanganan pertama pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR).

Baca juga: Kalimantan Tengah Masih Daerah Endemis Rabies, Penularan Tertinggi dari Gigitan Anjing

Sedangkan hewan yang menggigit akan diperiksa apakah positif atau tidak dengan memotong kepalanya dan memeriksa bagian otaknya.

“Jika terverivikasi hewan tersebut positif, orang yang digigit akan mendapat penanganan lebih lanjut dengan pemberian booster setiap tahunnya,” pungkas Drh Eko Hari Yuwono. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved