Berita Kotim Kalteng

Pedagang Bendera Musiman Mulai Ramaikan Jalanan Kota Sampit Kotim Kalteng jelang HUT ke-80 RI

Menjelang peringatan HUT ke-80 RI, penjual atribut kemendekaan seperti bendera dan umbul-umbul sudah mulai terlihat dan ramai di Kota Sampit

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra
PENJUALAN - Samsudin, seorang pedagang musiman saat ditemui pada Salasa (29/7/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, suasana kemerdekaan mulai terasa di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah. 

Sejumlah pedagang musiman mulai terlihat menjajakan bendera dan berbagai atribut kemerdekaan di sejumlah ruas jalan utama.

Pantauan Tribunkalteng.com, kawasan Jalan S Parman, tepatnya di sekitar Taman Kota Sampit, menjadi salah satu titik yang paling ramai dipadati pedagang. 

Sejak pertengahan Juli 2025, mereka mulai membuka lapak dan memasarkan aneka bendera serta pernak-pernik khas Agustusan.

“Mulai buka sejak 14 Juli kemarin. Saya jual macam-macam, dari bendera rumah, kantor, sampai umbul-umbul dan bendera kecil buat kendaraan,” ujar Samsudin, seorang pedagang musiman saat ditemui pada Selasa (29/7/2025).

Samsudin mengaku, sudah berjualan bendera dan atribut kemerdekaan selama lebih dari tiga dekade. 

Meski kondisi saat ini tak seramai dahulu, ia tetap setia menekuni usaha yang menjadi rutinitas tahunan itu.

Menurutnya, pembeli biasanya mulai ramai setelah pemerintah mengeluarkan imbauan resmi untuk memasang bendera di rumah, perkantoran, dan lingkungan umum. 

Hingga akhir Juli ini, jumlah pembeli masih relatif sepi.

“Biasanya memang begitu. Kalau sudah ada imbauan, pembeli mulai ramai. Apalagi nanti pas awal Agustus, itu mulai kelihatan. Tanggal 1 sampai 10 Agustus itu biasanya puncaknya,” ujarnya.

Harga bendera dan pernak-pernik yang ditawarkan pun bervariasi, tergantung ukuran dan jenis bahan. 

Untuk bendera kecil, Samsudin mematok harga mulai Rp 5.000, sementara bendera rumah dijual dengan harga mulai Rp25.000.

“Umbul-umbul dijual sekitar Rp 30.000, sedangkan backdrop besar bisa sampai di atas Rp 200.000. Itu tergantung bahan dan ukurannya,” ungkapnya.

Meski persaingan antar pedagang cukup ketat, Samsudin tetap optimis. 

Ia mengatakan, Agustus selalu menjadi harapan baru untuk meraih keuntungan, sekaligus menyemarakkan suasana kemerdekaan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved