Shalahuddin Felix Pilkada Batara

Prihatin Kondisi Politik Barito Utara, Shalahuddin Nekat Lepas Status ASN Terjun ke Pilkada

Calon Bupati Barito Utara Shalahuddin, meninggalkan status Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti Pilkada, prihatin akan politik di Batara

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Ahmad Supriandi
KAMPANYE - Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Barito Utara, Shalahuddin-Felix Sonadie Y Tingan saat melaksanakan kampanye dialogis di Kelurahan Lanjas, Kecamatan Teweh Tengah, Barito Utara, Minggu (20/7/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, MUARA TEWEH - Calon Bupati Barito Utara nomor urut 01, Shalahuddin, meninggalkan status Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengikuti Pilkada Barito Utara pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK), pada 6 Agustus 2025 mendatang.

Shalahuddin mengungkapkan, satu di antara alasannya meninggalkan jabatan sebagai Kepala Dinas PUPR Kalteng, karena prihatin dengan kondisi Barito Utara.

"Terutama kondisi politik di Barito Utara yang saat ini carut marut," ungkapnya kepada Tribunkalteng.com, Minggu (20/7/2025).

Shalahuddin menyoroti, kasus politik uang yang terjadi beberapa waktu lalu. Menurutnya, elit-elit politik menghalalkan segala acara untuk memenangkan Pilkada Barito Utara

Karena itu, ia ingin mengedukasi masyarakat agar tak terlibat praktik politik uang.

Untuk diketahui, Shalahuddin sebelumnya telah maju di Pilkada Barito Utara pada 2013 lalu, namun belum terpilih. Saat itu, ASN belum diharuskan mundur untuk menjadi peserta Pilkada.

Setelah kegagalan itu, Shalahuddin memilih melanjutkan karir sebagai ASN di Palangka Raya hingga dipercaya menjadi Kepala Dinas PUPR Kalteng.

Dengan pengalaman puluhan tahun di dinas yang membidangi pembangunan itu, Shalahuddin percaya diri mampu membangun 9 kecamatan di Barito Utara.

"Kalau kemarin kan 14 kabupaten/kota mendampingi Gubernur membangun," bebernya.

Dengan pengalaman manajemen instansi di Dinas PUPR Kalteng itu, Shalahuddin juga yakin, mampu membuat perputaran ekonomi di Barito Utara berjalan selama 24 jam.

Selama ini, kata Shalahuddin, ekonomi di Barito Utara berjalan hanya 12 jam, padahal memiliki tanah yang subur dan kaya.

"Di sini tanah mineral hanya sedikit rawa. Tanahnya cocok untuk perkebunan, baik itu sawit maupun kakao," jelasnya.

Selain perkebunan, Barito Utara juga memiliki potensi di sektor pertambangan, terutama di Kecamatan Lahei dan Lahei Barat.

Menurut Shalahuddin, dengan potensi Barito Utara, besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, serta bantuan perusahaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR) kesejahteraan masyarakat Barito Utara bakal terjamin.

"Ditambah lagi pengalaman kami di bidang infrastruktur," tambahnya.

Shalahuddin menegaskan, dengan infrastruktur yang baik masyarakat Barito Utara bisa lebih maju dan sejahtera.

Karena, lanjutnya, infrastruktur yang baik akan mempermudah akses menjual produk perkebunan dan pertanian.

"Harganya juga akan lebih murah, sampai ke pelosok juga harganya masih sama. Itulah rencana kami jika dipercaya untuk mengerjakan program-program yang pro rakyat," tegansya.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved