Berita Palangka Raya
Sempat Beredar di Palangka Raya Kalteng, Pedagang di Pasar Besar Tak Tahu Soal Beras Oplosan
Rerata Pedagang Besar Palangka Raya mengaku tak mengetahui adanya beras oplosan yang dikeluarkan pemerintah pusat, meskipun sempat beredar di pasaran
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Kementerian Pertanian bersama Satgas Pangan baru-baru ini menemukan 212 merek diduga beras oplosan. Namun, para pedagang di Pasar Besar Palangka Raya mengaku belum tahu soal kabar tersebut.
Hj Ahmad (57), satu di antara Pedagang Besar Palangka Raya itu mengatakan, sejauh ini belum menerima keluhan dari masyarakat terkait beras yang ia jual.
Ahmad mengaku tak tahu soal beras oplosan tersebut, pasalnya ia hanya menjual beras dari distributor.
"Langsung dari agen berasnya, jadi tidak tahu kalau ada yang dioplos," kata Ahmad, saat di temui Tribunkalteng.com di tokonya, Rabu (16/7/2025).
Meski baru mendengar kabar soal beras oplosan, Ahmad tetap merasa khawatir hal itu akan berdampak pada kepercayaan pembeli.
Menurutnya, beras oplosan sangat merugikan masyarakat dan pedagang, baik dari kesehatan maupun ekonomi.
"Apalagi kalau dioplos menggunakan beras plastik. Dulu saya pernah mendengar isu itu," ujar Ahmad.
Sampai saat ini, lanjutnya, informasi mengenai beras oplosan tersebut masih belum berdampak pada tokonya. Terlebih Ia hanya menjual merk beras premium tertentu, serta beberapa jenis beras lokal.
Ahmad tak keberatan jika beras yang dijualnya ditarik dari pasar. Namun, ia berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah beras oplosan ini tak merugikan masyarakat dan pedagang.
Hal yang sama juga disampaikan Mahyudin (50), pedagang di Pasar Besar Palangka Raya. Ia juga tak tahu tentang beras oplosan yang beredar di pasaran.
"Belum ada dengar kabar juga dari konsumen," katanya.
Meski tak tahu cara membedakan beras oplosan, Mahyudin yakin dengan kualitas beras yang dijualnya.
Selain Mahyudin dan Hj Ahmad, pedagang di Pasar Besar lainnya, Aan juga tak tahu tentang kabar beras oplosan tersebut.
Aan mengungkapkan, hanya pernah mendengar kabar beras oplosan beberapa tahun yang lalu.
Saat itu, lanjut Aan, para pedagang terkena dampak karena konsumen lebih selektif dalam membeli beras.
BNNP Kalteng Bongkar Sindikat Narkotika di Gunung Mas, Transaksi Narkoba Senilai Rp 1,2 Miliar |
![]() |
---|
Warga Diminta Atur Perjalanan, Cek Jadwal dan Waktu Penutupan Jembatan Gohong Pulang Pisau Kalteng |
![]() |
---|
Cek Taat Bayar Pajak dan Kelengkapan Surat, Pengendara Motor di Palangka Raya Terjaring Razia |
![]() |
---|
Waspada Wabah Campak, Laporan Dinkes Cakupan Imunisasi Lengkap di Palangka Raya Baru 38 Persen |
![]() |
---|
Wabah Campak di Sumenep Jadi Sorotan, Dinkes Kota Palangka Raya Ungkap 32 Kasus Suspek pada 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.