Berita Kalteng

BPBD Uji Coba Cairan Sabondama Solusi Atasi Karhutla di Palangka Raya

Sabondama merupakan cairan khusus yang berfungsi membantu pemadaman api, terutama di kawasan bergambut maupun permukiman padat.

HERI FAUZI UNTUK TRIBUN KALTENG
SIMULASI - BPBD Kota Palangka Raya saat melakukan simulasi penggunaan produk pemadam kebakaran yakni Sabondama. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Palangka Raya menerima kunjungan dari tim media NHK World Jepang dalam rangka meninjau simulasi penggunaan produk pemadam kebakaran berbasis cairan bernama Sabondama.

Diketahui, kunjungan ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang telah terjalin sejak 2023 lalu.

Baca juga: BPBD Kotim Catat 11 Karhutla, Kejadian Rerata Terjadi di Wilayah Kota Dilakukan oleh Manusia

Baca juga: Dinas ESDM Kalteng Pastikan 5 Wilayah Pertambangan Rakyat Tak Ada yang Dipinggir Sungai

Baca juga: Prediksi Kemarau di Kalteng hingga Oktober 2025, Luas Lahan Terbakar 55,90 Hektare dan 84 Karhutla

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya, Heri Fauzi menjelaskan, Sabondama merupakan cairan khusus yang berfungsi membantu pemadaman api, terutama di kawasan bergambut maupun permukiman padat.

“Penggunaannya dicampur langsung ke dalam air, baik di tangki mobil pemadam maupun di embung. Tapi kalau langsung ke parit, volumenya terlalu besar, jadi kurang efektif,” jelasnya kepada Tribun Kalteng, Minggu (13/7/2025).

Simulasi ini sekaligus menjadi langkah baru dan inovatif dalam upaya menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap melanda wilayah Kalteng setiap musim kemarau.

Tujuan utama dari simulasi ini adalah untuk memastikan bahwa cairan tersebut tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Hasil pantauan tim di lapangan sejauh ini menunjukkan bahwa tidak ada kerusakan ekosistem di area yang disemprot cairan tersebut.

“Zat ini cepat terurai dan menyatu dengan lingkungan, sehingga kami anggap aman secara ekologis,” ujar Heri Fauzi.

Selain ramah lingkungan, produk ini juga dinyatakan aman bagi manusia.

Ia menyebut sudah mencoba menyentuh cairan secara langsung tanpa mengalami iritasi maupun efek negatif lainnya.

“Saya pegang langsung saat dicampur dengan air, tidak ada gatal, tidak ada iritasi di kulit. Itu jadi poin plus jika nanti ingin dipakai dalam skala lebih luas,” ujarnya.

Meski hasil uji menunjukkan potensi positif, pihak BPBD menegaskan bahwa penggunaan produk tersebut ke depan tetap harus melewati sejumlah tahapan.

Di antaranya adalah penganggaran oleh pemerintah daerah dan legalitas masuknya produk ke dalam e-katalog pengadaan.

“Semua pengadaan harus sesuai prosedur. Kalau tidak masuk e-katalog, tidak bisa kita beli. Jadi ini juga sedang kita kaji secara administrasi dan regulasi,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan, jika semua proses berjalan baik, maka sangat memungkinkan Sabondama akan menjadi salah satu alternatif inovatif dalam penanganan Karhutla di Palangka Raya, khususnya saat musim kemarau panjang.

(Tribunkalteng.com)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved