Haji 2025

Cerita Jemaah Haji Kotim Sutoyo Sudah Menunggu Selama 12 Tahun Bisa Pergi ke Tanah Suci Mekkah

Cerita Sutoyo seorang warga dari Sampit, Kotim yang sudah menunggu 12 tahun untuk menjalankan rukun islam ke 5 untuk tunaikan beribadah haji ke Mekkah

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra
WAWANCARA - Sutoyo, seorang warga dari Sampit, Kotim yang menunggu tunaikan ibadah haji selama 12 tahun, Rabu (25/6/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Menunaikan Ibadah haji adalah impian seluruh umat muslim di dunia, tak kecuali Indonesia dan terkhusus bagi umat muslim dari Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Tak jarang seorang muslim rela menunggu belasan tahun untuk bisa berangkat ibadah haji.

Seperti dilakukan Sutoyo, seorang warga dari Sampit, Kotim.

Butuh waktu sekitar 12 tahun lebih untuk dirinya bisa masuk dalam daftar calon jemaah haji asal kabupaten berjuluk Habaring Hurung tersebut.

Sutoyo mengaku, kali pertama ia mendaftar untuk berangkat ibadah haji pada 2012 lalu.

Ia bersama sang istri mendaftar bersama agar bisa bersama saat menjalankan rukun islam ke lima tersebut.

"Allhamdulilah sudah nunggu sejak2012, ini merupakan masa tunggu yang cukup lumayan, namun secara tidak langsung itu tidak kita rasa," kata Sutoyo, Rabu (25/6/2025) kemarin.

Dikatakannya, bila menilik masa lalu, keinginan untuk beribadah haji sudah muncul sejak dirinya masih di usia muda, bahkan sebelum menikah dengan sang istri.

Namun kemudian, keinginan itu baru dapat terwujud setelah dirinya mengikat janji suci bersama sang istri yang juga memiliki keinginan dan harapan yang sama.

"Keinginan haji bisa di katakan kami sejak muda, sebelum berpasangan, terus ya setelah kami nikah itu dan akhirnya timbul kesepakatan, menjalankan rukun islam," ungkapnya.

Ia mengaku, tidak memiliki persiapan khusus sebelum berangkat ibadah haji.

Hanya dirinya mengikuti anjuran Kemenag untuk selalu melakukan olahraga ringan.

Dirinya menambahkan, tidak banyak harapan yang ia inginkan, hanya saja, keinginan untuk menunaikan ibadah haji akan ia turunkan secara perlahan kepada anak-anaknya.

Baca juga: Cerita Jemaah Haji Asal Sampit Kotim, Taufik : Memerlukan Stamina dan Badan Yang Sehat

Baca juga: Kepala Kemenag Kotim Ungkap Penyebab Jemaah Haji Asal Kecamatan Ketapang Meninggal di Mekkah

Menurutnya, hal tersebut dimulai dengan mengajari sang anak menabung sejak dini.

"Sudah kami ajarkan untuk menabung umroh sejak dini, dan nanti ketika besar bisa menjalankan ibadah haji," tandasnya.

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved