Berita Palangka Raya

BPBD Palangka Raya Gelar Jambore Relawan Kaltana, Bagi 180 Relawan Sigap Bencana

Sebanyak 180 relawan Kelurahan Tangguh Bencana (Kaltana), ikuti kegiatan Jambore Relawan Kaltana 2025 yang resmi dibuka pada Sabtu (10/5/2025).

Arai Nisari/Tribunkalteng.com
JAMBORE - Wakil Walikota Palangka Raya Achmad Zaini, BPBD Kota Palangka Raya, Relawan dan stakeholder setelah apel pembukaan Jambore Relawan Kaltana 2025 di halaman Kantor BPBD Kota Palangka Raya, Sabtu (10/5/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Sebanyak 180 relawan Kelurahan Tangguh Bencana (Kaltana) dari berbagai wilayah di Kota Palangka Raya berkumpul dalam kegiatan Jambore Relawan Kaltana 2025 yang resmi dibuka pada Sabtu (10/5/2025).

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, yakni 10–11 Mei 2025, dipusatkan di halaman Kantor BPBD Kota Palangka Raya.

Selain perwakilan kelurahan, acara ini juga diikuti oleh organisasi relawan, unsur dunia usaha, serta mitra lainnya seperti GP Ansor dan Palang Merah Indonesia (PMI).

Baca juga: Pihak Dinas Sosial Beberkan Proses Adopsi Temuan Bayi Laki-laki di Depan Gereja di Palangka Raya

Baca juga: Bayi Laki-laki Baru Lahir Disimpan Dalam Kardus Ditemukan di Depan Gereja di Palangka Raya Kalteng

Wakil Walikota Palangka Raya, Achmad Zaini, mewakili Walikota Palangka Raya Fairid Naparin dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan jambore tersebut.

Ia menekankan bahwa Palangka Raya merupakan daerah dengan risiko tinggi terhadap bencana, seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, serta cuaca ekstrem.

“Peran serta masyarakat, terutama relawan yang tergabung dalam Kaltana, sangatlah krusial. Mereka adalah garda terdepan yang mengetahui kondisi wilayah masing-masing dan bisa bergerak cepat saat bencana terjadi,” ujarnya.

Data BPBD Kota Palangka Raya mencatat lebih dari 700 kejadian karhutla terjadi sepanjang tahun 2024.

Oleh karena itu, kehadiran relawan yang tangguh dinilai penting dalam memperkuat sistem penanggulangan bencana berbasis komunitas.

Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, menyebutkan bahwa jambore ini bukan sekadar ajang berkumpul, melainkan ruang pembinaan dan penguatan sinergi antar elemen masyarakat.

“Kita ingin menyatukan visi. Ketika menghadapi bencana, kita harus siap, dan itu tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Semua stakeholder kita libatkan, termasuk dunia usaha, PMI, hingga organisasi keagamaan,” jelasnya pada Tribunkalteng.com.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK) antara BPBD dengan sejumlah mitra strategis, seperti Real Estate Indonesia (REI), Palang Merah Indonesia (PMI), dan GP Ansor.

Berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan selama jambore, mulai dari pelatihan dan materi penanggulangan bencana dari BPBD Kota dan Provinsi, permainan kekompakan, hiburan, hingga renungan malam. 

Jambore ini akan berlangsung hingga Minggu (11/5/2025), diakhiri dengan simulasi respons bencana dan evaluasi kegiatan.

(TRIBUNKALTENG.COM/ARAI NISARI)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved