Berita Palangka Raya

Stunting di Palangka Raya Kalteng Masih di Atas 20 Persen, Ini Langkah Pemkot untuk Menurunkan

Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini menyampaikan, penurunan angka stunting menjadi salah satu fokus utama pemerintah daerah saat ini. 

Penulis: Arai Nisari | Editor: Haryanto
TRIBUNKALTENG.COM/ARAI NISARI
WAWANCARA - Foto dokumen Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, saat di temui awak media usai mengikuti rapat daring bersama Kemendagri, Senin (21/4/2025) lalu. Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini menyampaikan, penurunan angka stunting menjadi salah satu fokus utama pemerintah daerah saat ini.  

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Angka stunting di Kota Palangka Raya masih berada di atas 20 persen. 

Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, terus berupaya menekan jumlah kasus anak yang mengalami gangguan pertumbuhan tersebut.

Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini menyampaikan, penurunan angka stunting menjadi salah satu fokus utama pemerintah daerah saat ini. 

Ia menyebut, targetnya adalah menurunkan angka stunting hingga di bawah 20 persen.

“Ini juga menjadi program kita dengan Pak Wali. Target kita memang di bawah 20 persen, sesuai target pemerintah pusat. Saat ini kita masih di atas 20 persen dan ingin mengejar angka itu,” kata Achmad Zaini, Senin (28/4/2025).

Berbagai langkah telah dilakukan untuk mendukung pencapaian target tersebut. 

Pemerintah Kota menggulirkan sejumlah program pencegahan dan penanganan, dengan melibatkan banyak pihak, termasuk para pejabat daerah.

Salah satu program yang dijalankan adalah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). 

Melalui program ini, seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Palangka Raya diminta untuk berperan sebagai Bapak dan Bunda Asuh bagi anak-anak yang rentan mengalami stunting.

“Kita minta semua pejabat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ikut jadi Bapak Asuh Cegah Stunting. Ini komitmen kita agar anak-anak bisa tumbuh sehat dan cerdas,” jelasnya.

Menurutnya, langkah kolaboratif seperti ini penting untuk memastikan program penanganan stunting berjalan merata hingga ke tingkat paling bawah.

Selain itu, pendekatan keluarga juga dinilai efektif dalam mendampingi anak-anak selama masa tumbuh kembang.

Ia menambahkan, perhatian terhadap pemenuhan gizi anak sejak dalam kandungan hingga usia balita sangat penting untuk mencegah terjadinya stunting. 

Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong edukasi dan intervensi sejak dini melalui berbagai kanal pelayanan masyarakat.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved