Berita Palangkaraya

2 Hari Setelah Warga Tanam Pisang, Jalan Rusak di Tilung III Palangka Raya Mulai Diperbaiki

Aksi warga menanam pohon pisang di tengah Jalan Temanggung Tilung III akhirnya mendapat respons di Pemko Palangkaraya mulai diperbaiki jalan rusak

Penulis: Arai Nisari | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM/ARAI NISARI
JALAN - Kondisi terkini Jalan Temanggung Tilung III yang mulai diperbaiki setelah viral aksi tanam pohon pisang, Rabu (23/4/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Aksi warga menanam pohon pisang di tengah Jalan Temanggung Tilung III akhirnya mendapat respons dari Pemerintah Kota Palangka Raya.

Dua hari setelah aksi viral itu, alat berat mulai diturunkan ke lokasi untuk meratakan jalan yang rusak.

Aro, pegawai bengkel di kawasan Tilung III, membenarkan bahwa alat berat mulai bekerja sejak dua hari setelah penanaman pisang.

“Sekarang udah gak separah kemarin, tanahnya sudah diratain pakai alat berat,” ujarnya, pada Tribunkalteng.com, Rabu (23/4/2025).

Sebelumnya, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menyampaikan bahwa pihaknya sudah menurunkan alat berat sejak Sabtu (19/4/2025), hari yang sama saat ia memberi keterangan kepada awak media.

Ia mengatakan perbaikan jalan dilakukan secara bertahap.

Fairid juga menyinggung pentingnya peran masyarakat dalam mendukung pembangunan, termasuk dengan membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

“Yang belum bayar bukan berarti tidak dibangun. Tapi mari selaraskan, karena pajak yang dibayar akan kembali dalam bentuk pembangunan,” ujarnya.

Ketua RT 6, Nopriadi, menyebut aksi tanam pisang dilakukan warga sebagai bentuk kekecewaan.

Menurutnya, jalan yang berada di tengah kota itu tak kunjung diaspal meski sudah lama rusak.

Baca juga: Aksi Warga Tanam Pisang di Jalan Rusak, Wali Kota Palangka Raya Kalteng Imbau Taat Bayar Pajak 

Baca juga: Achmad Zaini Sebut Jalan Rusak di Palangkaraya Kalteng Dikeluhan Warga Jadi Prioritas Perbaikan

Dari sekitar 900 meter panjang jalan, hanya bagian depan dan ujung yang sudah diaspal.

Sementara bagian tengah dibiarkan rusak dan berlubang.

“Padahal ini jalan kota. Warga sampai gotong royong menimbun sendiri, tapi tetap rusak lagi,” kata Nopriadi.

Meski perbaikan masih bersifat sementara, warga mengaku sedikit lega karena aksi mereka akhirnya mendapat perhatian.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved