Dampak Traffic Light di Bundaran Besar Dilepas, Kini Jadi Perhatian Warga Palangka Raya Kalteng

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Traffic Light pejalan kaki yang sebelumnya terpasang di kawasan Bundaran Besar Palangka Raya, tepat berada di depan Rumah Jabatan Gubernur Kalteng, kini telah dilepas.

Keputusan ini menimbulkan keluhan dari sejumlah warga Palangka Raya, terutama pejalan kaki yang kerap beraktivitas di area tersebut.

Sebelumnya, lampu penyeberangan itu sempat tidak berfungsi selama beberapa waktu. Namun alih-alih diperbaiki, alat bantu keselamatan pejalan kaki itu justru dicopot dari lokasi.

Akibatnya, warga yang hendak menyeberang dari satu sisi ke sisi lain Bundaran Besar, khususnya pada akhir pekan atau saat Car Free Day (CFD) Palangka Raya, merasa kesulitan dan tidak aman.

Baca juga: Pasca Lebaran 2025, 3.200 Penumpang Tercatat di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya

Yanti (35), warga yang rutin membawa anak-anaknya berjalan pagi di kawasan Bundaran Besar mengaku kini harus ekstra hati-hati saat ingin menyeberang.

"Kalau dulu masih ada lampu penyeberangan, setidaknya kendaraan berhenti sejenak. Sekarang sudah nggak ada, jadi takut kalau bawa anak, apalagi kendaraan di sini suka kencang-kencang," ujarnya kepada TribunKalteng.com, Minggu (6/4/2025).

Keluhan serupa juga disampaikan Dwi (25), pengunjung yang kerap berolahraga di area tersebut setiap minggu pagi.

"Kadang kita mau nyebrang ke arah Bundaran Besar atau sebaliknya itu susah banget. Harus nunggu lama sampai jalan sepi, itu pun sambil lari-lari. Kalau bisa diperhatikan lagi, karena ini kawasan ramai dan banyak anak-anak juga" kata Dwi.

Warga berharap agar pemerintah segera menyediakan solusi untuk penyeberangan aman, apakah melalui pemasangan ulang lampu penyeberangan atau zebra cross yang dijaga petugas.

Kawasan Bundaran Besar sendiri dikenal sebagai salah satu titik keramaian di Kota Palangka Raya, khususnya di akhir pekan.

(Tribunkalteng.com/Iqbal)