Berita Palangka Raya

Berakhirnya Liburan Lebaran 2025, Ada Cerita Warga di Palangka Raya Saat Mudik dan Arus Balik

Lebaran 2025 atau Idulfitri 1446 Hijriah/2025 Masehi. Kini, warga Kalimantan Tengah maupun pendatang silih berganti datang dan pergi.

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Nia Kurniawan
TRIBUNKALTENG.COM/AHMAD SUPRIANDI
MENGANTAR - Sejumlah warga Palangka Raya mengantarkan kerabat ke Bandara Tjilik Riwut, usai menikmati momen liburan dan lebaran bersama, Minggu (6/4/2025). Meski begitu, tak semua orang bisa menikmati momen lebaran di kampung halaman. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Momen libur Lebaran 2025 atau Idulfitri 1446 Hijriah/2025 Masehi. Kini, warga Kalimantan Tengah maupun pendatang silih berganti datang dan pergi, baik jalur darat, laut maupun udara. 

Setelah menikmati momen lebaran dan liburan bersama kerabat, ada yang harus meninggalkan Kalteng untuk melanjutkan pendidikan dan bekerja di luar daerah, ada juga para pendatang yang kembali, baik untuk bekerja atau sudah berkeluarga di Bumi Tambun Bungai. 

Di antara sibuknya arus mudik dan balik itu, ada mereka yang harus memendam rindu dengan kampung halaman dengan alasan beragam. Mulai dari tak punya uang, hingga menemukan tambatan hati. 

Udin (42), warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan misalnya. Ia datang ke Palangka Raya sejak dua bulan lalu untuk mencari pekerjaan. 

Baca juga: Arus Balik Lebaran 2025 Bandara Tjilik Riwut, Jumlah Penumpang Hari ini Minggu 6 April 2025

Dalam waktu yang terbilang singkat itu, Udin belum punya bekal yang cukup untuk pulang kampung. Pekerjaannya juga masih serabutan. 

"Pendapatan juga masih belum menentu, tidak punya uang juga untuk pulang," kata Udin, Minggu (6/4/2025). 

Udin mengaku mencoba peruntungan di Palangka Raya. Sayangnya, modal nekat saja tak cukup. Tanpa kenalan dan kerabat di Kalteng, kini ia terpaksa mengamen untuk sekedar memenuhi kebutuhan perut. 

Meski begitu, dengan tenaganya, Udin masih berharap dapat pekerjaan tetap, lalu mengumpulkan uang untuk berdagang. 

"Sebenarnya memang berdagang tujuannya, tidak apa-apa lebaran di Palangka Raya, di sini juga ramai kemarin," kata dia. 

Udin bukan satu-satunya yang harus kehilangan momen lebaran bersama keluarga tahun ini. Hal itu, juga dirasakan Putra (30), pendatang dari Jakarta. 

Putra datang ke Palangka Raya sejak akhir tahun 2022. Saat itu, ia hendak memulai bisnis pengembangan website di perantauan. 

Dia menceritakan, selama mengembangkan bisnisnya di Kota Cantik, selama itu pula ia tak bertemu dengan keluarganya, termasuk lebaran tahun ini. 

Putra punya alasan lebih rumit untuk tak pulang kampung, bertemu sanak keluarga. Pasalnya, ia bertemu tambatan hati yang kini menjadi istrinya. 

"Saya kemarin lebarannya di Sampit, kampung istri. Belum bisa ke Jakarta lagi," ujar Putra. 

Selain itu, kata Putra, tiket pesawat ke Jakarta juga cukup mahal. Ia pun memilih bermaaf-maafan dengan keluarganya di Jakarta via telepon video. 

"Yah semoga tahun depan bisnis saya bisa berkembang, bisa pulang kampung. Apalagi sebelum ke sini saya mendengar peluang ekonomi di Kalteng cukup besar, banyak juga kan pendatang mencari pekerjaan," ucapnya.

(Tribunkalteng.com/Supriandi)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved