Berita Palangkaraya

Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo Akui Program Makan Bergizi Gratis Ada Kendala Seluruh Daerah

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Tengah masih menemui kendala. Hal itu diakui oleh Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Ahmad Supriandi
Peserta didik di SDN 1 Bukit Tunggal menikmati makanan gratis dalam program MBG, Senin (13/1/2025) lalu. Wagub Kalteng, Edy Pratowo mengakui, program tersebut akan menemui kendala. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Program makan bergizi gratis (MBG) di Kalimantan Tengah masih menemui kendala. Hal itu diakui oleh Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo

Edy mengungkapkan, Pemprov Kalteng telah meminta kepada pemerintah daerah agar menyiapkan anggaran untuk program MBG di daerah masing-masing. 

Berdasarkan laporan dari Pemerintah Daerah se Kateng, kata Edy, semua daerah sudah menyiapkan anggaran untuk MBG. 

"Sebagian ada di belanja kegiatannya lewat APBD kabupaten, ada juga yang menganggarkan lewat Belanja Tidak Terduga (BTT)," ujar Edy, Senin (20/1/2025). 

Menurut Edy, jumlah makanan gratis yang diberikan dalam program MBG berbeda setiap daerah, sehingga kebutuhannya juga akan berbeda. Sampai saat ini, program itu baru berjalan di Kota Palangka Raya. 

Edy mengakui program MBG tidak akan langsung berhasil. Meski begitu, Pemprov Kalteng telah meminta kepada pemerintah daerah segera melaksanakan program tersebut. 

Sehingga, lanjutnya, pemerintah bisa melakukan evaluasi apabila terdapat kendala yang dialami masing-masing kabupaten/kota di Kalteng. 

"Program ini tidak serta merta langsung berhasil, pasti beda-beda. Yang pasti, yang akan kita cek itu dari penyiapannya dan dapur yang menyajikan menu makanannya," ucap Edy. 

Baca juga: Sekda Sanggul Lumban Gaol Ungkap Makan Bergizi Gratis di Kotawaringin Timur Kalteng Diundur

Baca juga: Pemko Palangka Raya Siapkan Rp 14 Miliar di Program Makan Bergizi Gratis, Rp 5 Milyar Tahap Awal

Selain itu, juga ada dampak negatif pada pedagang di kantin sekolah yang menerima program MBG. Terkait hal tersebut, Edy juga mengakui, jika akan ada multiplier effect atau efek berganda dalam program tersebut. 

"Saat ini kami masih menghimpun data-datanya, nanti akan ada evaluasi," kata dia. 

Sebagai informasi, meski MBG merupakan program nasional, Pemprov Kalteng juga menyediakan anggaran Rp 200 miliar untuk program tersebut. 

"Sifatnya anggaran dari provinsi itu, mana yang kurang kita akan masuk di situ," ucap Edy.

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved