Berita Palangkaraya
Kisah Inspiratif Ahmad Fajarullah Anak Muda Asal Samuda Kotim Kalteng Miliki Banyak Prestasi
Ahmad Fajarullah (23) memiliki banyak prestasi dari berbagai bidang, dan cocok menjadi sosk inspiratif bagi generasi muda di Kalteng saat ini
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Ahmad Fajarullah (23) bisa saja jadi cerminan anak muda masa kini yang berhasil dalam pendidikan, sehingga bisa menjadi sosok inspiratif untuk generasi muda saat ini.
Di tengah tantangan hidup yang dihadapinya sejak kecil cukup sulit bagi dirinya.
Terlahir di Desa Samuda Besar, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada 27 Januari 2001, Fajar telah ditempa oleh kehidupan yang tidak mudah.
“Saya dibesarkan oleh kedua kakek dan nenek saya. Saya ditinggalkan oleh kedua orang tua saya sejak umur 1,5 tahun karena harus memenuhi kebutuhan hidup, jadi kedua orang tua saya bekerja di luar negeri hingga saat ini saya berumur 23 tahun,” ucapnya kepada Tribunkalteng.com. Selasa, (22/10/2024)
Namun, di balik kondisi yang penuh tantangan tersebut, Fajar berhasil menunjukkan keteguhan hati dan semangat yang tak tergoyahkan.
Saat ini, anak ke dua dari empat bersaudara itu menjalani profesi sebagai guru Bahasa Inggris di SDN 3 Baamang Hilir, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Namun, yang membuatnya lebih dikenal adalah banyak prestasi telah ia raih diberbagai bidang, terutama dibidang seni peran, penelitian, dan pendidikan.
”Ketika anak-anak lain mungkin tertarik bermain atau menonton televisi, saya justru senang meniru dialog-dialog yang saya dengar dan berimajinasi membawakan berbagai karakter sendirian,” jelasnya.
Sejak kecil, pemuda ini telah menunjukkan minat mendalam dalam seni monolog. Minat tersebut kemudian berkembang menjadi salah satu bakat yang membawanya meraih berbagai penghargaan.
Salah satu pencapaian besar Fajar adalah ketika ia berhasil meraih Juara Favorit di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-34 2021 yang diadakan di Universitas Sumatera Utara, yang mengangkat isu kebahasaan tentang buta aksara.
Pencapaian tersebut adalah hasil dari kerja keras Fajar bersama timnya selama 5-6 bulan dalam menyusun proposal, melakukan riset, dan mengembangkannya.
Selain itu, Fajar juga menjadi Juara Favorite PIMNAS PKM-VGK Tahun 2022 Tingkat Nasional dengan judul: "Mitigasi Konflik Buaya-Manusia di Aliran Sungai Mentaya" di Universitas Muhammadiyah Malang.
Beberapa prestasi lainnya adalah menjadi Duta Mahasiswa dan Duta Berbakat di STKIP Muhammadiyah Sampit 2022, Duta Bahasa Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah 2023, serta meraih penghargaan di berbagai ajang nasional lainnya.
Fajar menegaskan, bahwa kunci kesuksesannya adalah kerja keras, disiplin, dan manajemen waktu yang baik.
“Saya selalu percaya bahwa tidak ada yang bisa menggantikan kerja keras,” ujarnya.
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Bakal Kaji Pelanggaran Aturan dan Kerusakan Lingkungan oleh 7 Perusahaan Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.