Pilgub Kalteng 2024

Pilkada Kalteng 2024, Agustiar Sabran - Edy Pratowo Dinilai Unggul, Cek Nadalsyah-Supian Hadi

Survei Pilkada Kalteng 2024 tersebut dilakukan pada 10-16 Oktober 2024. Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR menjelaskan ini.

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Nia Kurniawan
ISTIMEWA
Sebanyak empat pasangan mendaftar sebagai bakal calon pada Pemilu Gubernur (Pilgub) Kalteng 2024. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Pada Pilgub Kalteng 2024. Poltracking Indonesia baru saja merilis hasil survei terbaru mengenai persaingan memperebutkan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah 2024. Survei ini menunjukkan keunggulan pasangan Agustiar Sabran - Edy Pratowo.

Survei Pilkada Kalteng 2024 tersebut dilakukan pada 10-16 Oktober 2024. Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR menjelaskan, survei tersebut dilakukan dengan metode stratified multistage random sampling, melibatkan 1000 responden di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah. 

"Margin of error survei ini adalah lebih kurang 3.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," kata Hanta.

Hanta menyebut, survei ini bertujuan untuk mengukur evaluasi kinerja pemerintah Kalimantan Tengah dan tren kekuatan elektoral masing-masing kandidat pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah.

Terkait elektabilitas calon, Hanta memaparkan, pada simulasi berpasangan, Agustiar Sabran-Edy Pratowo memperoleh angka elektabilitas tertinggi sebesar 43.5 persen, diikuti Nadalsyah (Koyem)-Supian Hadi 25.7 persen, Willy Midel Yoseph-Habib Ismail bin Yahya 20.4 persen dan Abdul Razak-Sri Suwanto 7.2 persen.

Menariknya, tren elektabilitas menunjukkan pasangan Willy-Habib mengalami kenaikan signifikan sebesar 9.0 persen dari bulan September ke Oktober 2024.

Dalam survei ini, kata Hanta, pihaknya juga melakukan survei terhadap kelompok usia dan afiliasi partai politik.

Hasilnya, pasangan Agustiar-Edy unggul di semua kelompok usia, mulai dari Generasi Z hingga Silent Generation.

"Mereka juga mendominasi dukungan dari pemilih partai-partai besar seperti PDI Perjuangan, Golkar, dan Gerindra," jelas Hanta.

Survei ini juga mengungkap bahwa 56.8 perwen pemilih Agustiar Sabran - Edy Pratowo merupakan strong voter atau pemilih garis keras sementara 29.2 persen masih swing voter atau pemilih rasional yang dapat berubah pilihan.

"Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada pertengahan Oktober 2024. Berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi, tergantung isu dan konstelasi politik jelang hari pemilihan pada 27 November 2024 nanti," tutup Hanta.

Debat Kedua Pilgub Kalteng 2024

Jadwal debat perdana Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Pilgub Kalteng 2024 berjalan lancar, Senin, 14 Oktober 2024 lalu.

Debat perdana ini berlangsung di Swiss-Belhotel Danum Palangka Raya, Kalteng.

KPU Kalteng telah bersiap melaksanakan debat kedua.

Jadwal debat kedua Pilgub Kalteng akan berlangsun, pada Rabu, 6 November 2024 mendatang.

Nantinya, pelaksanaan debat akan berlangsung di Studio Metro TV, di Jakarta. 

"Debat kedua akan berlangsung di Jakarta pada tanggal 6 November," ujar Ketua KPU Kalteng, Sastriadi.

Sastriadi menjelaskan alasan pemindahan lokasi debat kedua ke Jakarta.

Dikatakan, keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan anggaran.

Lebih lanjut, Anggota KPU Kalteng Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia, Harmain Ibrohim mengungkapkan, biaya mendatangkan stasiun TV nasional ke Palangka Raya ternyata lebih besar.

"Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menggelarnya di Jakarta agar lebih efektif dan efisien dari segi anggaran," jelas Harmain.

Meski digelar di Jakarta, masyarakat Kalteng diminta tak perlu khawatir karena akan dapat menyakiskan secara live di televisi atau TV.

Maka dari itu, diharapkannya tetap dapat mengikuti perkembangan kandidat dan lebih memahami program-program yang ditawarkan dalam pemilihan mendatang.

KPU Kalteng berharap rangkaian debat ini akan membantu pemilih dalam menentukan pilihan mereka dengan lebih banyak informasi.

Menurut Harmain, debat paslon tersebut merupakan salah satu momentum penting bagi pasangan calon untuk menyampaikan visi misi dan program kerja serta meyakinkan pemilih selama tahapan kampanye pilkada.

Selain itu, masyarakat juga dapat menjadikan ajang debat sebagai preferensi dalam menentukan pilihan calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng untuk lima tahun ke depan.

"Kami berharap untuk seluruh masyarakat yang memiliki hak pilih dapat mengikuti debat, baik langsung ataupun mungkin melalui televisi penyiaran dan media sosial," harapnya. 

Dirinya juga menambahkan debat kali Ini menjadi bagian untuk menimbang-nimbang, menentukan pilihan, visi-misi program yang disampaikan pasangan calon dalam debat. 

"Diharapkan juga debat ini dapat membantu masyarakat dalam menentukan pilihannya pada Pilgub Kalteng 2024," tutup Harmain Ibrohim. 

Informasi tambahan, Pilgub Kalteng 2024 diikuti empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yakni Willy M Yosep - Habib Ismail Bin Yahya yang diusung oleh  tiga partai, yaitu Partai Nasdem, PKB dan PBB dengan nomor urut 1.

Paslon nomor urut 2, Nadalsyah - Supian Hadi diusung oleh lima partai, seperti PDIP, Demokrat, PPP, Hanura dan Garuda.

Paslon nomor urut tiga, Agustiar Sabran - Edy Pratowo diusung oleh empat partai, seperti Gerindra, PAN, PKS dan PSI. 

Paslon nomor urut empat, Abdul Razak - Sri Suwanto diusung oleh lima partai, yaitu Golkar, Perindo, Gelora, Partai Buruh dan Umat. 

Masukan Terpisah

KPU Kalteng sebelumnya juga menerima masukan agar debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng digelar terpisah.

Satu di antara masukan itu datang dari Sigit K Yunianto, Ketua tim pemenangan pasangan calon nomor urut 02 Nadalsyah-Supian Hadi

Dia menyarankan agar KPU Kalteng mencontoh pelaksanaan debat Pilpres 2024.

Menurutnya, dengan memisahkan debat calon gubernur dan wakil gubernur masyarakat bisa menilai secara objektif siapa sosok yang paling layak memimpin Kalteng.

"Kalau begini saja (digabung,red) masyarakat kurang bisa menilai secara objektif," kata Sigit usai pelaksanaan debat perdana paslon Pilgub Kalteng, Senin (14/10/2024) lalu.

Menanggapi hal itu, Ketua KPU Kalteng, Sastriadi mengungkapkan, pihaknya terbuka dengan masukan dari masyarakat maupun dari pihak manapun terkait proses tahapan Pilkada.

Dikatakan Sastriadi, mekanisme debat yang dilaksanakan KPU Kalteng sudah ada mekanisme yang diatur dalam Peraturan KPU nomor 13 tahun 2024 dan petunjuk teknis dari KPU RI nomor 1363 tahun 2024.

"Kami dalam melaksanakan debat itu mengacu pada ketentuan tersebut," kata dia, Rabu (16/10/2024).

Dalam aturan itu, kata Sastriadi, disebutkan 'debat antar pasangan calon'. 

Di dalam prosesnya sebelum pelaksanaan debat tersebut rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk tim pasangan calon.

Sastriadi menyebut, KPU Kalteng hanya menjalankan aturan dan bukan yang membuat kebijakan.

"Kami hanya melaksanakan apa yang tertulis di PKPU dan juknis dari KPU RI. Terkait masukan dan saran terkait debat itu kami akan meneruskannya kepada pimpinan kami di KPU RI, kami tidak bisa langsung mengubah mekanisme debat," bebernya.

Mengingat KPU Kalteng yang tak bisa begitu saja mengubah mekanisme debat, besar kemungkinan pelaksanaan debat kedua masih sama seperti sebelumnya

(Tribunkalteng.comAhmadsupriandi) 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved