Aliansi Rakyat Melawan Geruduk DPRD

Ketua BEM UPR Akui Dapat Kekerasan Saat Demo di DPRD Kalteng, Polresta Palangkaraya Sontak Membantah

Ketua BEM UPR akui dapat kekerasan saat demo di DPRD Kalteng, Polresta Palangkaraya sontak membantah

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Nur Aina
TRIBUNKALTENG.COM/AHMAD SUPRIANDI
Aksi saling dorong antara massa aksi dan aparat keamanan saat aksi di DPRD Kalteng, dari kedua belah pihak ada yang terluka, Jumat (23/8/2024). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Massa aksi dari Aliansi Rakyat Melawan diduga dipukuli aparat keamanan yang bertugas saat aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Jumat (23/8/2024).

Massa aksi yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat itu berdemonstrasi mendesak DPR RI mengikuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemilihan kepala daerah serta mendesak KPU untuk mengeluarkan PKPU sesuai dengan putusan MK tersebut.

Aksi itu berlangsung sekira pukul 13.30 WIB. Diawali long march dari Jalan Yos Sudarso, massa aksi tiba di depan Kantor DPRD Kalteng sekira pukul 13.45 WIB.

Setelah tiba di titik aksi, massa aksi berteriak, berorasi serta menyampaikan kecaman pada DPR RI dan keresahan mereka pada kondisi Indonesia hari ini.

Untuk mengawal unjuk rasa tersebut, polisi menurunkan lebih dari 300 personil dari Polresta Palangkaraya dan Polda Kalteng.

Unjuk rasa itu sempat memanas juga diwarnai aksi saling dorong. 

Baca juga: 350 Personel Gabungan Palangkaraya Amankan Demo di DPRD Kalteng, Massa Akhirnya Diizinkan Masuk

Baik aparat keamanan maupun massa aksi ada yang terluka.

Koordinator aksi sekaligus Ketua BEM Universitas Palangkaraya (UPR) David Benedictus Situmorang, mengaku sempat ditarik baju dan rambutnya.

Selain itu, Ia juga mengaku mendapat beberapa pukulan di badannya.

"Saat aksi saling dorong tadi saya sempat ditarik, dijambak, beberapa pukulan masuk ke badan saya," kata David.

Lebih lanjut, David mengaku selama aksi berlangsung, rekan-rekannya juga mengalami hal yang sama.

"Memang ada beberapa yang menyampaikan mendapat pukulan, kita masih akan minta keterangan dari mereka apakah mau ditindaklanjuti atau tidak," jelasnya.

Menanggapi aksi yang sempat memanas itu, Kapolresta Palangkaraya, Kombes Pol Boy Herlambang membantah ada anggota yang memukul massa aksi.

"Memang sempat memanas tadi, tapi itu hal biasa dan bisa ditangani," ujar Boy.

Beberapa massa aksi yang merasa mendapat pukulan itu menurut Boy karena tak sengaja terkena sikut dan lainnya saat aksi saling dorong berlangsung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved