Kebakaran Rumah di Jalan Manjuhan

Uang Rp100 Juta Untuk Nikah Sebulan Lagi Ludes, Rumah Kayu Terbakar Ternyata Milik Calon Pengantin

Uang tabungan nikah Rp 100 juta untuk bulan depan ludes terbakar bersama rumah kayu milik calon pengantin.

|
Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Fathurahman
tribunkalteng.com/pangkan Bangel
Kondisi rumah kayu di Jalan Manjuhan Palangkaraya, mengalami kebakaran diduga akibat korsleting listrik, dampak kebakaran kini hanya menyisakan puing-puing. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Kebakaran menyisakan duka bagi pemilik rumah kayu di Jalan Manjuhan, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Jumat (12/7/2024) siang. 

Betapa tidak, kebakaran tidak hanya rumah tetapi juga isinya dilahap sijago merah. Parah lagi, uang tabungan nikah milik adik korban ludes terbakar.

"Saya juga masih bingung kedepannya bagaimana karena semuanya terbakar tanpa ada yang tersisa," ujar adik pemilik rumah kayu di Jalan Manjuhan Palankgaraya, Edi saat menceritakan kebakaran sembari tampak kebingungan. 

Dia mengatakan kejadian kebakaran tersebut begitu cepat, tidak berselang lama dari dirinya berangkat bekerja rumahnya terbakar. 

"Saya itu berangkat sekitar 40 menit, setelah itu saya ditelpon oleh teman-teman yang mengatakan rumah saya terbakar," katanya. 

Sesampai di rumah, Edi mengatakan hampir semua bagian rumahnya ludes terbakar, hanya menyisakan puing-puing saja. 

Terlebih Edi mengatakan, kurang dari satu bulan lagi hendak melaksanakan pernikahan, tapi semuanya hangus terbakar.

Baca juga: Rumah Kayu Terbakar di Jalan Manjuhan Palangkaraya, Kerugian Diperkirakan Ratusan Juta Rupiah

"Rencana pernikahan sudah diatur tanggal 10 sampai 11 Agustus 2024 mendatang. Jadi rencananya minggu depan saya ngambil cuti buat ngurus nikahan, tapi ya gimana namanya musibah gak ada yang tahu," ungkapnya. 

Dari perlengkapan pernikahan, barang-barang hantaran, hingga uang tunai senilai Rp100 juta habis terbakar. 

"Pokoknya semuanya sudah saya taruh didalam koper semuanya habis terbakar tanpa sisa," katanya. 

Termasuk, lanjutnya, semua barang peninggalan almarhum kedua orang tuanya juga belum sempat diselamatkan. 

"Kakak saya juga pusing, karena ijazahnya ikut terbakat, karena kakak saya lulusan kuliah di Malang jadi pusing," pungkas Edi. (*) 

 

(Herman Antoni Saputra) 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved