Oka Tamala Ungkap Awalnya Asap Mengepul dari Tengah Rumah Kayu, Disusul Muncul Api Membesar

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Sebuah rumah kayu terbakar di Jalan Manjuhan, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya.

Informasi terhimpun, pemilik rumah tersebut atas nama Karli Macan, yang diketahui rumahnya terbakar saat dia tinggal bekerja di luar. 

Menurut saksi mata, keponakan korban Karli Macan, bernama Oka Tamala menceritakan detik-dekit kebakaran yang yang menghanguskan rumah pamannya tersebut. 

Oka mengatakan saat kejadian kebakaran tersebut, dia berada didalam rumahnya dan melihat api di bagian tengah rumah pamannya tersebut membesar secara tiba-tiba. 

"Pertama kali saya lihat asap tebal dari bagian tengah rumah paman saya itu, gak sampai beberapa menit, apinya langsung besar," ujar Oka Tamala. 

Saat mengetahui rumah pamannya terbakar, Oka langsung berteriak dan minta tolong kepada warga sekitar untuk menghubungi pemadam kebakaran. 

"Kalo gak salah,  itu sekitar 20 menit dari kejadian kebakaran itu mobil pemadam datang," ungkapnya. 

Agak terlambat, Oka mengatakan saat mobil pemadam datang api sudah sangat besar dan sudah hampir habis membakar rumah pamannya tersebut.

Saat ditanya apakah ada barang berharga yang masih bisa diselamatkan, mahasiswa di salah satu universitas di Palangkaraya itu mengatakan ada. 

"Hampir semuanya ludes terbakar, kecuali Alkitab, karena rumah paman saya itu terbuat dari  kayu," tutup Oka Tamala.

Baca juga: Diduga Korsleting Listrik, Rumah Terbakar Jalan Manjuhan Palangkaraya Saat Ditinggal Pergi Pemilik

Diberitakan sebelumnya, telah terjadi kebakaran yang melanda sebuah rumah yang terletak di jalan Manjuhan, Kelurahan Bukit Tinggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah. 

Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena saat rumah terbakar, dalam keadaan kosong karena ditinggal pergi oleh pemiliknya. 

Dari information yang didapatkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah, karena tidak ada sama sekali harta benda yang sempat diselamatkan. (*) 

(Herman Antoni Saputra)