Sistem Buka-Tutup Kendaraan Diterapkan, Antisipasi Macet Saat Rehab Lantai Jembatan Katingan

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Instansi terkait telah melakukan upaya antisipasi agar tidak terjadi kemacetan lalulintas kendaraan saat rehab lantai Jembatan Katingan, Kalimantan Tengah.

Salah satu yang akan dilakukan yakni dengan menerapkan sistem buka-tutup kendaraan yang akan masuk jembatan selama dalam masa rehab lantai Jembatan Katingan tersebut.

Hal itu diungkapkan, Pejabat Pembuat Komitmen dari Kementerian PUPR, Ditjen Bina Marga BPJN Kalimantan Tengah, Tirta Jaya pada Selasa (8/7/2024). 

Dia mengungkapkan, dalam melakukan rehab lantai Jembatan Katingan tersebut dilakukan pada sekmen dua dan tiga.

“Benar adanya (perbaikan), rehap lantai di sekmen dua dan tiga. Bentang tiga,” jelasnya. 

Tirta menambahkan untuk mengurangi dampak kemacetan yang mungkin terjadi, pihaknya beserta stakeholders terkait akan menerapkan sistem arus buka-tutup. 

Kerjasama erat telah terjalin dengan Dishub, Perikanan Kabupaten Katingan, serta Polres Katingan untuk mengatur lalu lintas selama masa perbaikan. 

Jembatan Sei Katingan, Kalimantan Tengah, akan mengalami preservasi penting mulai 14 Juli hingga 3 Agustus 2024. 

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pergantian lantai jembatan guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.

Jalur alternatif juga dipersiapkan bagi pengendara, di antaranya kendaraan dapat memilih untuk menggunakan ruas jalan kabupaten atau memanfaatkan layanan fery penyebrangan di Desa Luwuk dan Desa Pendahara. 

Dan pengguna kendaraan roda dua disarankan untuk melewati Desa Talian Kereng. 

Pada tanggal 19 Juli dan 30 Juli 2024, jembatan akan ditutup total mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.

Baca juga: BREAKING NEWS - Rehab, Jembatan Katingan Kalteng Ditutup Total 12 Jam Mulai 19 Juli 2024

Dalam hal ini juga dilakukan pembatasan angkutan kendaraan dengan berat maksimal 8 ton. 

“Ada pembatasan tonase dan jalan alternatif,” imbuhnya. 

Imbauan juga diberikan bagi masyarakat yang melintas, untuk mematuhi petunjuk dari petugas di lapangan guna memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan mereka. 

Dengan demikian, diharapkan bahwa perbaikan ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi pengguna jalan serta mendukung infrastruktur yang lebih aman dan handal di wilayah tersebut. (*)