Doa dan Amalan Islam

Kapan Janin Sudah Bisa Mendengar? Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad Soal Fase Kehidupan Calon Bayi

Kapan janin sudah bisa mendengar? simak penjelasan Ustadz Abdul Somad soal fase kehidupan calon bayi.

Editor: Nur Aina
Freepik @senivpetro
Kapan janin sudah bisa mendengar? simak penjelasan Ustadz Abdul Somad soal fase kehidupan calon bayi. 

“Ada masa manusia itu bukan siapa-siapa bukan apa-apa, belum ada nama, belum ada jabatan, sedangkan nama awakmu pun orang lain yang memberi nama,” ujarnya.

Namun, Ustadz Abdul Somad mengatakan bahwa di fase alam rahim itu janin sudah dapat mendengar ataupun melihat.

“Inna khalaqnal insaan, ‘Kami ciptakan manusia’, min nuthfatin ‘maaf nuthfah atau sperma’, amsaajin ‘yang bercampur dengan sel ovum sel telur’, faja’alna hu sami’am basyiraa ’lalu kami jadikan janin itu mendengar dan memandang’,” paparnya.

“Maka janin yang ada dalam dalam perut sudah bisa mendengar sudan bisa memandang,” tambahnya.

Pada fase itulah janin berkembang di dalam kandungan ibu hamil.

Setelah ada di fase alam rahim, UAS menyebutkan janin tersebut akan lahir ke alam ketiga yaitu dunia.

“9 bulan 10 hari anak pun lahir ke dunia, pindah ke alam yang ketiga, pertama alam arwah, kedua alam rahim, dan ketiga alam dunia,” tukasnya.

Adapun hadits yang menjelaskan tentang peniupan ruh kepada janin berikut ini:

Hadits yang menjelaskan hal tersebut diriwayatkan dari Abdurrahman Abdullah bin Mas'ud RA yang berbunyi:

Baca juga: Bacaan Doa Ibu Hamil Ketika Ruh Ditiupkan ke Janin, Agar Kandungan Dapat Perlindungan Allah SWT

إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقَهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمَا نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ المَلَكُ فَيَنفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ


فَوَاللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Artinya: "Sesungguhnya salah seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama 40 hari berwujud nutfah (mani), kemudian menjadi 'alaqah (gumpalan darah) selama itu juga, kemudian menjadi mudghah (gumpalan daging) selama itu juga. Kemudian diutus seorang malaikat, lalu dia meniupkan roh kepadanya, dan dia (malaikat tadi) diperintahkan menulis 4 kalimat (perkara): tentang rezekinya, amalannya, ajalnya dan (apakah) dia termasuk orang yang sengsara atau bahagia.

Demi Allah, Dzat yang tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian, benar-benar beramal dengan amalan penduduk jannah (surga) sehingga jarak antara dia dengan jannah itu tinggal sehasta. Namun dia didahului oleh al kitab (catatan takdirnya) sehingga dia beramal dengan amalan penduduk neraka, maka dia pun masuk ke dalamnya. Dan sungguh, salah seorang dari kalian beramal dengan amalan penduduk neraka jika jarak antara dia dengan neraka tinggal satu hasta. Namun dia didahului oleh catatan takdir, sehingga dia beramal dengan amalan penduduk jannah, maka dia masuk ke dalamnya." (HR Bukhari dan Muslim).

(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved